kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Selandia Baru sebut memerangi varian Delta seperti berurusan dengan virus baru


Selasa, 24 Agustus 2021 / 20:10 WIB
Selandia Baru sebut memerangi varian Delta seperti berurusan dengan virus baru

Sumber: Al Jazeera | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - WELLINGTON. Direktur Jenderal Kesehatan Selandia Baru Ashley Bloomfield mengatakan, menahan penyebaran virus corona varian Delta seperti berurusan dengan virus baru.

Selandia Baru pada Senin (23/8) mencatat 41 kasus baru COVID-19, menjadikan total infeksi virus corona di negeri kiwi dalam wabah anyar menjadi 148. 

Dari kasus-kasus baru, 38 berada di Auckland dan tiga di ibu kota Selandia Baru Wellington, menurut Bloomfield dalam konferensi pers pada Selasa (24/8). Kasus termuda adalah seorang bayi.

Mayoritas kasus dalam wabah terbaru di Selandia Baru melanda etnis Samoa yang terkait dengan Gereja Majelis Tuhan Samoa.

Menurut laporan, ada 58 kasus terkait dengan gereja tersebut. Ini termasuk orang-orang di layanan dan kontak dekat.

Baca Juga: Wabah varian Delta belum capai puncak, Selandia Baru perpanjang lockdown

Bloomfield, dikutip surat kabar Sydney Morning Herald, mengungkapkan, dia telah berbicara dengan Profesor Dr Brendan Murphy dari Departemen Kesehatan Australia pada Senin tentang sifat varian Delta.

Dia setuju dengan Murphy: "memerangi varian Delta di komunitas seperti berurusan dengan virus baru".

“Itu juga pengalaman kami di Selandia Baru. Delta tidak seperti pengalaman kami sebelumnya, seperti yang kita ketahui, sangat menular dan menular, dan seperti yang telah kita lihat, menyebar dengan cepat,” ujar dia, seperti dilansir Al Jazeera.

Pada Senin, Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern telah memerintahkan perpanjangan penguncian secara nasional hingga Jumat (27/8).

Ardern, bagaimanapun, menyatakan, perintah tinggal di rumah di Auckland akan tetap berlaku setidaknya hingga 31 Agustus. “Kami masih berada di tengah wabah ini,” kata Ardern.

“Kami belum yakin, kami telah mencapai puncak wabah ini atau ujung-ujungnya,” ungkap dia.

Selanjutnya: Deteksi satu kasus COVID-19, Selandia Baru lockdown seluruh negeri

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×