kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Selama presidensi G20, Jokowi bakal beri perhatian pada negara-negara Pasifik


Selasa, 16 November 2021 / 08:30 WIB
Selama presidensi G20, Jokowi bakal beri perhatian pada negara-negara Pasifik

Reporter: Abdul Basith Bardan | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Joko Widodo menerima kunjungan kehormatan Menteri Luar Negeri Selandia Baru Nanaia Mahuta di Istana Merdeka. Dalam pertemuan tersebut, Jokowi menyampaikan sejumlah hal, utamanya mengenai kerja sama di dan dengan Pasifik. 

Salah satunya adalah dengan memberikan perhatian kepada negara Pasifik. Hal itu ia sampaikan dalam rangka memegang presidensi G20. Jokowi mengatakan bahwa perwakilan dari negara-negara Pasifik akan diundang dalam KTT G20, Oktober tahun depan.

"Dalam COP-26 minggu lalu Indonesia secara khusus juga membawakan suara negara-negara kepulauan kecil yang tergabung dalam AIS (Archipelagic and Islands State)," ujar Jokowi dalam keterangan Senin (15/11).

Kepala Negara Republik Indonesia itu menyebut bahwa Selandia Baru adalah mitra penting Indonesia di Pasifik. Oleh karena itu, ia ingin agar kemitraan ini terus dapat diperkuat. "Terima kasih atas dukungan Selandia Baru pada Pacific Exposition ke-2 yang dilakukan secara virtual," ujar presiden.

Baca Juga: Kemenkeu catat total aset negara pada 2020 capai Rp 11.098 triliun

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam keterangannya mengatakan bahwa kunjungan ini merupakan kunjungan pertama Mahuta ke luar negeri sebagai Menteri Luar Negeri Selandia Baru.

Menurut Retno, Indonesia dan Selandia Baru telah memiliki kemitraan komprehensif sejak 2018. Kemitraan ini telah menjadi fondasi kuat dalam upaya kedua negara untuk terus meningkatkan kerja sama, termasuk di masa sulit di tengah pandemi Covid-19.

"Tentunya kemitraan ini didasarkan pada azas saling menguntungkan, saling menghormati, dan menghormati kedaulatan serta integritas wilayah," ungkap Retno.

Selanjutnya: KSAL Yudo Margono tegaskan siapa pun pemimpinnya Marinir tetap loyal

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×