kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Selain vaksin siap pakai, Bio Farma bakal datangkan 45 juta dosis bahan baku vaksin


Selasa, 08 Desember 2020 / 15:25 WIB
Selain vaksin siap pakai, Bio Farma bakal datangkan 45 juta dosis bahan baku vaksin

Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Selain mendatangan 3 juta vaksin Covid-19 siap pakai dari Sinovac, PT Bio Farma (Persero) juga akan mendatangkan vaksin dalam bentuk bahan baku (bulk). 

Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir mengatakan, perusahaan pelat merah ini juga akan mendatangkan 45 juta dosis vaksin dalam bentuk bahan baku. Di mana tahap pertama akan datang 15 juta dosis vaksin bulk dalam waktu dekat ini.

Dan sisanya yakni sekitar 30 juta dosis bulk akan datang di awal Januari 2021 mendatang.

Ini dilakukan perusahaan sebagai holding BUMN Farmasi mendapatkan penugasan dari pemerintah untuk menyediakan vaksin Covid-19. 

Baca Juga: Korea Selatan amankan pasokan vaksin Covid-19 untuk 44 juta penduduknya

Honesti menambahkan, Bio Farma mendapatkan 1,2 juta dosis vaksin Covid-19 kemasan single dose pada 6 Desember lalu. Di mana, 568 vial akan dialokasikan untuk uji mutu bersama oleh Bio Farma dan BPOM. 

Adapun di akhir Desember 2020 atau selambat-lambatnya awal Januari 2021, Bio Farma akan kembali mendatangkan 1,8 juta dosis lagi vaksin yang merupakan sisa dari 3 juta vaksin siap pakai dari Sinovac. 

Honesti mengatakan Bio Farma sudah memiliki pengalaman panjang dalam distribusi vaksin baik untuk kebutuhan pemerintah maupun swasta.

"Distribusi vaksin harus memenuhi good distribution practices (GDP) sehingga vaksin yang dikirim dari Bio Farma ke klinik atau fasilitas kesehatan lainnya memperhatikan sistem rantai dingin untuk menjamin kualitas vaksin tetap terjaga," kata Honesti. 

Bio Farma tengah menyiapkan solusi digital untuk pemenuhan distribusi vaksin, baik untuk pemerintah dan mandiri. Sistem end to end ini untuk pengadaan pemerintah dan mandiri sedang dikembangkan Bio Farma bekerjasama dengan berbagai lembaga, pemerintah, PT Telkom Indonesia dan beberapa pihak lainnya. 

Selanjutnya: Kajian kehalalan vaksin corona produksi Sinovac sudah rampung

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×