kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45895,55   2,12   0.24%
  • EMAS1.333.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sektor-sektor ini dinilai bisa jadi sumber pertumbuhan ekonomi pada kuartal IV


Senin, 08 November 2021 / 08:35 WIB
Sektor-sektor ini dinilai bisa jadi sumber pertumbuhan ekonomi pada kuartal IV

Reporter: Bidara Pink | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Center of Economic and Law Studies (CELIOS) melihat, ada beberapa sektor usaha yang berpeluang mendorong pemulihan ekonomi pada kuartal IV-2021. 

Direktur CELIOS Bhima Yudhistira memperkirakan, beberapa sektor usaha yang berpeluang besar menjadi tumpuan pertumbuhan pada tiga bulan terakhir tahun ini adalah sektor jasa perdagangan dan pertambangan. 

“Kedua sektor ini erat kaitannya dengan permintaan luar negeri yang berkaitan dengan ekspor dan dengan pemulihan daya beli di dalam negeri,” ujar Bhima kepada Kontan.co.id, Minggu (7/11). 

Selain kedua sektor tersebut, Bhima juga melihat lapangan usaha jasa keuangan berpotensi memberi kontribusi positif. Apalagi, di tengah pertumbuhan kredit bank yang mulai positif.  Sektor Informasi Telekomunikasi juga bisa menjadi primadona, mengingat masih ada peluang pembelajaran maupun pekerjaan yang dilakukan secara daring.

Baca Juga: Cadangan devisa Oktober 2021 turun, komponen emas moneter masih meningkat

Sektor pertanian juga masih bisa menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi kuartal IV-2021, mengingat sektor ini mencatat pertumbuhan yang selalu positif. “Hanya saja, selama beberapa bulan terakhir terjadi pelemahan harga jual gabah di level petani, risiko cuaca ekstrem, dan berkurangnya tenaga kerja di pedesaan karena peralihan tenaga kerja ke industri kota besar,” kata Bhima. 

Dengan melihat kontributor pertumbuhan pada kuartal IV-2021, Bhima mengimbau pemerintah makin maksimal dalam mendorong pertumbuhan sektor-sektor tersebut, terlebih sektor industri pengolahan. 

Apalagi, salah satu yang menjadi masalah terkait industri pengolahan saat ini adalah kelangkaan kontainer dan mahalnya biaya pengiriman barang ekspor dan impor bahan baku.  Krisis logistik cukup memukul pelaku industri di tengah naiknya permintaan global. Bila ini terus berlanjut, maka takutnya ada inflasi yang tinggi dari sisi biaya produksi. 

“PMI Manufaktur memang sempat naik ke level 57 saat ini. Namun, perlu diwaspadai terkait inflasi tersebut karena bisa mengurangi laju pemulihan sektor manufaktur dalam jangka menengah,” tandas Bhima. 

Selanjutnya: BPS: Industri pengolahan jadi sumber pertumbuhan ekonomi kuartal III 2021

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Accounting Mischief Practical Business Acumen

×