kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sektor-sektor ini akan dibuka bertahap pada tahun depan, demi dongkrak pertumbuhan


Selasa, 08 Desember 2020 / 06:10 WIB
Sektor-sektor ini akan dibuka bertahap pada tahun depan, demi dongkrak pertumbuhan

Reporter: Bidara Pink | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Untuk mendukung pemulihan sekaligus menggenjot prospek perekonomian di tahun depan, otoritas berencana membuka sektor-sektor prioritas secara bertahap. 

Gubernur BI Perry Warjiyo menjelaskan, sektor yang akan dibuka secara bertahap tersebut merupakan sektor yang memiliki nilai tambah besar terhadap pertumbuhan ekonomi dan relatif aman terhadap pandemi Covid-19. 

“Prioritasnya sektor-sektor yang memiliki kontribusi besar terhadap PDB dan ekspor. Ini akan bertahap dibuka dengan protokol Covid-19 dan vaksinasi diprioritaskan di sektor itu,” tutur Perry, Senin (7/12). 

Pembukaan sektor-sektor tersebut akan dibagi dalam dua tahap. Pertama, sektor prioritas 1 yang terdiri dari enam sektor prioritas. Keenam sektor ini diyakini mampu memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan hingga 16,8%. 

Baca Juga: Nasabah tajir tarik dana di bank besar

Enam sektor yang termasuk dalam prioritas 1 adalah industri makanan dan minuman, industri kimia, farmasi, dan obat tradisional, kehutanan dan penebangan kayu, tanaman hortikultura, tanaman perkebunan, dan pertambangan bijih logam.

Kedua, sektor prioritas 2 yang dianggap mampu memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan hingga 21,6%. Kelompok ini terdiri dari 15 sektor prioritas. 

Kelima belas sektor prioritas dalam kelompok ini adalah industri kayu, industri furnitur, peternakan, industri logam dasar, tanaman pangan, jasa pertanian dan perburuhan, pengadaan air, pengolahan tembakau. 

Kemudian ada juga sektor industri TPT, informasi dan komunikasi, real estate, industri barang dari logam, industri barang galian bukan logam, industri kulit, dan industri mesin dan perlengkapan. 

Selanjutnya: Vaksin corona tiba, bagaimana dampaknya terhadap pemulihan ekonomi Indonesia?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×