kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Sektor Pertanian Diperkirakan Tumbuh 3,6% - 4% Tahun Ini


Kamis, 17 Maret 2022 / 05:40 WIB
Sektor Pertanian Diperkirakan Tumbuh 3,6% - 4% Tahun Ini

Reporter: Siti Masitoh | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sektor pertanian menjadi salah satu sektor perekonomian yang strategis. Sektor pertanian berperan penting dalam ketahanan pangan, utamanya melalui ketersediaan, keterjangkauan, keamanan dan kualitas pangan.

Tahun lalu, sektor pertanian menjadi bantalan ekonomi yang mampu tumbuh positif di level 1,84%. Menginjak Januari 2022, Nilai Tukar Petani (NTP) juga naik di angka 108,67.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, melalui aspek kebijakan, pemerintah terus melakukan penyederhanaan perizinan, pembentukan Badan Pangan Nasional, pembentukan Holding BUMN Pangan (ID FOOD), dan sinergi BUMN.

Upaya-upaya tersebut dilakukan untuk mendistribusikan pangan dari daerah surplus ke daerah defisit, menguatkan kerja sama antar daerah dalam pemenuhan pangan. Lalu memperkuat cadangan pangan pemerintah, mengimplementasikan sistem resi gudang. Serta memfasilitasi pembiayaan sektor pangan melalui kredit usaha rakyat, lembaga pengelola dana bergulir, dan lainnya.

“Berbagai kebijakan dan program ketahanan pangan terus didorong pemerintah, sehingga sektor pertanian diharapkan bisa tumbuh antara 3,6% - 4% di tahun 2022,” tegas Airlangga dalam keterangan resminya, Rabu (16/3).

Baca Juga: Sumbang Devisa Jumbo, Pemerintah Janji Bantu Proses Penyaluran KUR ke Pekerja Migran

Airlangga juga menyampaikan, sektor pangan akan terus didorong dengan korporasi petani dan nelayan, program food estate, mendorong klaster pertanian, dan urban farming.

“Tentunya yang penting juga mendorong supply chain dan sistem distribusi pangan. Untuk aspek konsumsi, dilakukan juga kebijakan seperti diversifikasi pangan untuk mengurangi food lost atau food waste,” ujar Airlangga.

Airlangga berharap BUMN Pangan dapat terus melakukan transformasi bisnis dan fokus kepada mengembangkan skala dan juga rantai nilai sehingga komoditas inti utama seperti beras, jagung, gula, ikan, garam, unggas, dan sapi, bisa tersedia.

Kemudian, dalam momentum Presidensi G20 Indonesia, Airlangga menegaskan, optimalisasi peran publik dan swasta di sektor pertanian perlu dilakukan. Hal tersebut bertujuan untuk mempersiapkan dukungan teknologi pangan dalam bentuk representative office di negara-negara G20.

Menurutnya, perlu dilakukan pertukaran teknologi dalam sektor pertanian melalui employee exchange antar negara G20 dan kerja sama penelitian. “Selain itu, kerja sama transaksi perdagangan juga dilakukan dengan mempermudah izin ekspor baik untuk UMKM maupun produk pertanian sebagai gateway dan kerja sama bilateral yang dapat memfasilitasi berbagai keringanan fiskal,” imbuhnya.

Baca Juga: Duh, Harga Minyak Goreng Kemasan bakal Sesuai Harga Keekonomian

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×