Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk memacu penyaluran kredit ke segmen UMKM. Direktur Enterprise & Commercial Banking BNI Muhammad Iqbal menyatakan, kredit UMKM BNI tumbuh 9,51% year-on-year (YoY) dari Rp91,5 triliun menjadi Rp100,2 triliun di Agustus 2022.
"Pertumbuhan ini ditopang oleh kredit di sektor perdagangan dan sektor pertanian yang menyumbang lebih dari 50% komposisi kredit UMKM," ujar Iqbal kepada Kontan.co.id pada akhir pekan lalu.
Ia menyebut para UMKM Indonesia cukup tangguh selama masa kritis pandemi Covid-19. Bahkan, bisnis UMKM menjadi segmen ekonomi pertama yang menjadi motor penggerak pemulihan ekonomi nasional.
Baca Juga: BNI Gandeng Bank Sumut Terbitkan Kartu Kredit Pemerintah Daerah
"Sebagai agen pembangunan, yang bertugas membantu pemulihan, akselerasi, dan bahkan ekspansi kinerja UMKM hingga Go Global, BNI tentunya masih optimis segmen UMKM dapat bertahan di tengah kenaikan inflasi," paparnya.
Lanjutnya, BNI melihat potensi pertumbuhan kredit masih cukup baik meskipun fluktuasi ekonomi memang masih tidak dapat diprediksi. Terutama pada sektor-sektor yang menopang hajat hidup orang banyak seperti perdagangan bahan pokok.
"Pertumbuhan kredit UMKM BNI masih tumbuh sangat positif, dan kami perkirakan masih akan bertahan dan terus menguat seiring dengan kinerja ekonomi yang masih berada di tren ekspansi," paparnya.
Asal tahu saja, penyaluran kredit UMKM mengalami pertumbuhan 18,2% YoY menjadi Rp 1.220,0 triliun di Juli 2022. Penopangnya datang dari kredit ke skala usaha mikro yang tumbuh 115,7% YoY menjadi Rp 420,7 triliun di tujuh bulan pertama 2022.
Baca Juga: Promo Kartu Debit BNI, Manfaatkan Diskon Hotel & Pesawat PegiPegi s.d Rp176.000
Lalu, skala usaha kecil tumbuh 22% YoY menjadi Rp 464,6 triliun di Juli 2022. Sedangkan menengah mengalami penurunan 26,7% YoY menjadi Rp 334,7 triliun.
Berdasarkan jenis penggunaannya, kredit modal kerja yang disalurkan ke pelaku UMKM tumbuh 23,5% yoy menjadi Rp 949,5 triliun. Sedangkan kredit investasi hanya naik 2,6% YoY menjadi Rp 270,6 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News