kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.894.000   23.000   1,23%
  • USD/IDR 16.424   4,00   0,02%
  • IDX 7.156   61,65   0,87%
  • KOMPAS100 1.042   11,99   1,16%
  • LQ45 813   10,32   1,29%
  • ISSI 224   1,28   0,58%
  • IDX30 424   4,95   1,18%
  • IDXHIDIV20 505   2,98   0,59%
  • IDX80 117   1,42   1,22%
  • IDXV30 119   0,29   0,25%
  • IDXQ30 139   1,52   1,11%

Sejumlah negara cetak kenaikan inflasi, ini kata BI


Kamis, 21 Oktober 2021 / 06:25 WIB
Sejumlah negara cetak kenaikan inflasi, ini kata BI

Reporter: Bidara Pink | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah negara di dunia terlihat sedang mengalami kenaikan inflasi dalam beberapa bulan belakangan. Salah satu yang paling diperhatikan pasar global adalah Amerika Serikat (AS).

Bank Indonesia (BI) memandang, lonjakan inflasi di sejumlah negara tersebut pada tahun ini, hanya bersifat sementara (transitory). Penyebab inflasi itu pun sangat bergantung pada negara yang bersangkutan.

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, salah satu yang mempengaruhi tingkat inflasi yang tinggi di negara-negara lain adalah proses pemulihan ekonomi yang cepat. Namun, tak semua negara memiliki proses secepat itu.

“Sekarang ketidakseimbangan pemulihan atau pertumbuhan ekonomi terjadi. Negara-negara dengan stimulus fiskal dan moneter yang besar serta tingkat vaksinasi besar maka ekonomi lebih cepat pulih. Termasuk, tingkat inflasi juga tinggi,” ujar Perry, seperti dikutip Kontan.co.id, Rabu (20/10).

Baca Juga: Keperkasaan rupiah terhadap dolar AS diproyeksi terus berlanjut

Selain progres pemulihan ekonomi, Perry juga melihat ada beberapa negara yang mengalami lonjakan inflasi karena faktor kekurangan suplai.

Ini disebabkan oleh adanya gangguan mata rantai pasokan dalam negeri yang akhirnya menyundut tingkat inflasi.

Selain dari suplai, kenaikan harga juga bersumber dari kebijakan pemerintah masing-masing negara. Pasalnya, ada beberapa negara yang mengalami peningkatan hagra karena faktor harga yang diatur oleh pemerintah (administred prices).

Selanjutnya: Seret turun harga batubara yang tinggi, China bakal intervensi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

×