kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Sejak pandemi, permintaan alat kesehatan dan produk farmasi melonjak


Kamis, 01 Juli 2021 / 03:15 WIB
Sejak pandemi, permintaan alat kesehatan dan produk farmasi melonjak

Reporter: Vina Elvira | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Peningkatan kasus Covid-19 di tanah air sejak beberapa pekan ke belakang, turut berdampak terhadap lonjakan permintaan pada alat kesehatan dan juga produk farmasi yang berhubungan dengan Covid-19. Sejumlah perusahaan farmasi pun meng-iyakan kondisi tersebut.

Seperti misalnya, PT Hexpharm Jaya Laboratories yang mengatakan bahwa permintaan produk farmasi yang berhubungan dengan Covid-19 telah mengalami peningkatan yang cukup signifikan, terutama pada bulan Mei hingga Juni atau ketika lonjakan kasus Covid-19 terjadi di berbagai wilayah Indonesia. 

"Permintaannya naik signifikan sejak dimulainya pandemi Covid-19, terutama bulan Mei dan Juni ini lebih tinggi lagi," ungkap Presiden Direktur PT Hexpharm Jaya Laboratories, Mulia Lie kepada Kontan.co.id, Rabu (30/6). 

Baca Juga: Hadang virus Covid-19 dengan rutin konsumsi vitamin, makan teratur, dan berolahraga

Mulia tidak merenci berapa tepatnya angka peningkatan permintaan yang terjadi. Namun, dia bilang, dari sekian banyak produk yang disediakan oleh Hexpharm, produk multivitamin, antibiotik, dan juga antivirus diklaim memiliki demand yang paling tinggi. "Produk multivitamin kayak Hevit-C, antibiotics (Azitromycin), dan antivirus juga," bebernya. 

Meskipun terjadi lonjakan permintaan sejak beberapa pekan ke belakang, Mulia mengaku pihaknya masih bisa memenuhi seluruh permintaan pasar. Walaupun memang, ada beberapa produk yang supply-nya agak tersendat karena demand yang lebih tinggi daripada supply. "Namun pabrik bisa melakukan adjustment untuk memenuhinya," kata Mulia. 

Adapun, guna mengantisipasi terjadinya kelangkaan produk Hexpharm di-pasaran, perusahaan ini pun menjalankan sejumlah langkah strategis. Di antaranya dengan menaikkan kapasitas produksi serta meningkatkan penjualan di setiap channel baik itu secara online maupun offline, sehingga para konsumen tetap bisa mendapatkan produk-produk Hexpharm. 

"Kita tetap akan melihat dan mengantisipasi kenaikan permintaan produk-produk tersebut, dan berusaha untuk memenuhinya agar konsumen dapat mengonsumsi dan makin sehat," pungkasnya. 

Selanjutnya: Permintaan multivitamin melonjak di sejumlah perusahaan farmasi akibat pandemi corona

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

×