Sumber: Euronews | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - BRUSSELS. Para menteri pertahanan negara anggota NATO bertemu untuk membahas kondisi keamanan Afghanistan, sebelum menarik seluruh pasukan mereka dari sana.
Melalui kesepakatan damai antara Pemerintahan Donald Trump dan Taliban tahun lalu, harapannya NATO bisa menarik seluruh pasukannya dari Afghanistan pada 1 Mei 2021.
Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg awal pekan ini menegaskan, Aliansi tidak akan menarik seluruh pasukannya sebelum tenggat waktu 1 Mei 2021.
"Tujuan kami bersama jelas, Afghanistan tidak boleh lagi menjadi surga bagi teroris untuk menyerang negara kita. Kehadiran kami berdasarkan kondisi yang ada di sana, kami tidak akan pergi sebelum waktunya tepat," ungkap Stoltenberg seperti dikutip dari Euronews.
Saat ini, Stoltenberg meminta semua menteri pertahanan negara anggota NATO untuk terus meninjau situasi di lapangan sampai tiba waktunya untuk menarik pasukan.
Baca Juga: AS: Anggaran pertahanan sangat penting untuk pastikan NATO punya pasukan hadapi Rusia
Nasib pasukan NATO di Afghanistan juga masih bergantung pada kebijakan Presiden AS Joe Biden yang belakangan menunjukkan niat untuk menunda penarikan hingga enam bulan.
Pada Januari lalu, pejabat NATO mengatakan, Aliansi mungkin akan membiarkan pasukannya lebih lama dari ketentuan, meskipun Taliban meminta penarikan penuh.
Masalah tersebut kemungkinan akan menjadi topik utama dalam KTT NATO virtual yang berlangsung pada hari Rabu (17/2) dan Kamis (18/2).
Dalam pertemuan puncak ini, NATO juga akan membahas kelanjutan misi mereka di Irak, inisiatif baru tahun 2030, dan tinjauan berkelanjutan tentang kemajuan menuju pembagian beban yang lebih adil antara anggota.
Selanjutnya: AS menunda menarik pasukannya dari Afganistan hingga 1 Mei
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News