kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Satgas Covid-19 minta masyarakat disiplin selama pembatasan kegiatan di Jawa-Bali


Jumat, 08 Januari 2021 / 05:20 WIB
Satgas Covid-19 minta masyarakat disiplin selama pembatasan kegiatan di Jawa-Bali

Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Juru Bicara Satgas Covid-19, Wiku Adisasmito mengajak semua masyarakat untuk tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan selama pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Jawa dan Bali. Sebab, penularan corona yang masih tinggi akan berdampak pada program vaksinasi yang akan dilakukan.

Wiku mengatakan, vaksinasi merupakan salah satu lapisan proteksi yang akan dilakukan. Selain itu, masih ada lapisan proteksi lainnya seperti penerapan 3M (memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan), pelaksanaan 3T (testing, tracing, treatment) dan perilaku masyarakat yang membaik.

“Lapisan-lapisan itu adalah memperkuat kita, jadi pada saat kita melakukan vaksinasi tapi penularannya tinggi, maka akan sulit vaksinasi berjalan lancar,” kata Wiku dalam talkshow Implementasi PPKM Jawa-Bali: Kesiapan Pemerintah DI Yogyakarta dan Jawa tengah, Kamis (7/1).

Baca Juga: Pembatasan kegiatan di Jawa Bali bisa kurangi lebih dari 20% kasus corona aktif

Oleh karena itu, lanjut Wiku, penularannya harus ditekan. Penularan yang ditekan ini punya implikasi besar. Sebab, munculnya strain baru virus corona karena tingkat penularan tinggi. Hal ini yang membuat virus berusaha menyesuaikan diri.

Namun, jika tidak terjadi penularan, maka virus tidak bisa melakukan penyesuaian diri. Maka dengan menekan penularan, penerapan 3M dengan ketat dan PPKM seperti ini diharapkan dapat menekan penularan dan membuat semua kondisi terkendali.

“Sehingga vaksinasi bisa berjalan dengan baik,” kata Wiku.

Wiku juga meminta aspek kesehatan dan aspek ekonomi tidak usah dikonflikkan. Sebab, investasi kesehatan adalah juga untuk investasi ekonomi.

“Investasi ekonomi membutuhkan kesehatan. Bagaimana orang yang tidak sehat bisa melakukan aktivitas ekonomi, kan tidak bisa. Jadi jangan dikonflikkan, kita bekerjasama dan ini adalah investasi awal,” tutur Wiku.

#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitanganpakaisabun

Selanjutnya: Pemerintah siapkan anggaran hingga Rp 73 triliun untuk program vaksinasi corona

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×