kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sampai Juni 2021, terdapat 1.498 Pertashop yang telah beroperasi


Sabtu, 19 Juni 2021 / 10:50 WIB
Sampai Juni 2021, terdapat 1.498 Pertashop yang telah beroperasi

Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pertamina menargetkan dapat membangun 10.000 Pertashop merata di seluruh wilayah Indonesia. Target ini dibidik karena melihat animo masyarakat terhadap bisnis SPBU Mini semakin tinggi. 

Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Sub Holding Comercial and Trading, Putut Andriatno memaparkan sampai dengan Juni 2021, terdapat 1.498 Pertashop beroperasi. "Perinciannya, 1.491 Pertashop Gold dan 7 Pertashop Platinum yang tersebar di seluruh Indonesia," jelasnya kepada Kontan.co.id, Jumat (18/6). 

Sebagai informasi, Pertahsop Gold merupakan skema paling murah, modal yang dibutuhkan Rp 250 juta. Sedangkan Pertashop Platinum membutuhkan modal Rp 400 juta. Adapun di 2021, Putut mengungkapkan, Pertamina menargetkan bisa membangun 10.000 Pertashop yang merata di seluruh wilayah Indonesia. 

Baca Juga: BPH Migas berkomitmen kawal pelaksanaan program BBM satu harga

Upaya Pertamina untuk terus meningkatkan perkembangan dan penyebaran SPBU mini karena diharapkan dapat menjamin ketersediaan energi berkualitas bagi masyarakat. Selain itu, juga  sebagai peluang meningkatkan perekonomian di suatu daerah. 

Putut memaparkan, sejalan dengan semakin pulihnya ekonomi dan daya beli sejak pandemi Covid-19, animo masyarakat terhadap bisnis Pertashop juga turut meningkat. "Hal ini tercermin dari semakin bertambahnya pendaftar Pertashop melalui website registrasi ptm.id/Mitrapertashop," ungkapnya. 

Makin besarnya antusiasme masyarakat, diakui Putut karena bisnis Pertashop menawarkan berbagai keuntungan dan kemudahan, dimulai dari modal usaha kecil, potensi keuntungan, jaminan kualitas dan kontinuitas Suplai BBM. Selain itu, lahan yang dibutuhkan relatif tidak luas, perizinan sederhana serta potensi pengembangan ekosistem non fuel bisnis seperti Bright Gas dan Pelumas. 

"Ditambah juga adanya dukungan fasilitas pembiayaan baik KUR maupun Kredit lainnya dari perbankan hasil kerjasama Pertamina dengan Bank Himbara," kata Putut. 

Selanjutnya: Pemerintah kejar target pengembangan energi baru terbarukan (EBT)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet Managing Customer Expectations and Dealing with Complaints

×