Reporter: Venny Suryanto | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Visi Media Asia Tbk (VIVA) optimis kinerja perseroan akan tumbuh positif hingga akhir tahun 2021. Untuk itu, VIVA telah menyiapkan sejumlah strategi untuk mendorong target tersebut.
Direktur VIVA, Arief Yahya mengatakan perseroan akan memfokuskan bisnis ke tiga sektor yakni pengelolaan digital, konten dan TV free to air (FTA) atau televisi. “Kami mencatat pertumbuhan dari segmen FTA TV tumbuh 5% sampai 10%,” kata dia saat paparan Public Expose secara virtual, Kamis (23/12).
Namun, ke depan VIVA akan fokus pada segmen digital yang diperkirakan akan menjadi penyumbang terbesar pendapatan, dibandingkan segmen FTA TV. Meskipun saat ini kontribusi terbesar pendapatan perseroan masih mendominasi yakni sekitar 90% saat ini.
Sementara itu di tahun 2025, perseroan memperkirakan kontribusi pendapatan dari segmen FTA akan susut menjadi 50% pada 2025, dibandingkan posisi sekarang sebanyak 90%. Posisi tersebut nantinya akan digantikan pendapatan konten dengan sumbangan 30% dan layanan digital menapai 20%.
Baca Juga: Bukit Asam (PTBA) Optimistis Kinerja Membaik di Bawah Kepemimpinan Direksi Anyar
Dia mengatakan industri media dan hiburan merupakan paling terdampak disrupsi digital. Hal ini akan membuat kontribusi bisnis digital terhadap sebuah perusahaan media bakal membesar ke depan atau mengalahkan segmen FTA.
Sementara itu, Direktur Intermedia Capital Arhya Winastu Satyagraha mengatakan, perseroan telah menggunakan alokasi belanja modal atau capex untuk migrasi TV analog ke digital atau Analogue Switch Off (ASO) yang dimulai 2 November 2022. Adapun dana yang disiapkan sebesar Rp 112 miliar telah dialokasikan untuk Intermedia Capital dan Visi Media Asia.
“Realisasi sampai semester I-2021 baru sekitar 26%. Tapi kita harapkan sampai September ini sudah lebih dari 50% penggunaannya,” katanya.
Sebagai informasi, sampai dengan semester I-2021 perseroan mencatatkan pertumbuhan pendapatan sebesar 5,3% dari Rp 874,1 miliar menjadi Rp 920,3 miliar pada semester I-2021.
Baca Juga: IPCM Mengucurkan Dividen Interim Rp 18,15 Miliar
Raihan tersebut telah melampaui prediksi Media Partners Asia (MPA) Edisi Juni 2021 dimana diprediksi hanya mampu tumbuh 5%. Di samping itu perseroan juga mencatat beban program dan penyiaran sebesar Rp 365,5 miliar dan beban umum sekitar Rp 479,3 miliar.
Dengan demikian perseroan masih mencatatkan rugi bersih sebesar Rp 114,3 miliar dimana angka itu berhasil ditekan dari sebelumnya rugi bersih Rp 676,6 miliar di semester I-2020.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News