Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan transportasi pengangkutan serta penyimpanan bahan kimia, minyak dan gas, PT Sidomulyo Selaras Tbk (SDMU) melihat prospek yang lebih cerah dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Namun, pihaknya memilih konservatif dalam menentukan target kinerja di tahun ini.
Direktur Sidomulyo Selaras, Erwin Hardiyanto mengatakan SDMU melihat prospek yang lebih cerah di 2021 karena didukung beberapa faktor yang menjadi katalis positif bagi
"Pada semester II 2021, predikisnya pandemi Covid-19 akan mereda sehingga akan ada kelonggaran kegiatan usaha. Sejalan dengan ini, kebutuhan konsumen terhadap barang material yang terbuat dari bahan kimia akan meningkat," jelasnya dalam paparan publik secara virtual, Rabu (18/8).
Kemudian, Erwin melanjutkan, sektor logistik merupakan salah satu lapangan industri yang tidak terlalu terdampak pandemi sehingga dengan perubahan metode dan siklus bisnis, kegiatan logistik akan meningkat.
Baca Juga: Kimia Farma (KAEF) proyeksi permintaan tes PCR naik usai harga turun
Erwin mengatakan, sementara ini pihaknya sedang dalam proses memperpanjang tender di beberapa perusahaan atau costumer eksisting. "Sedangkan untuk yang ke depan kami masih menunggu beberapa perusahaan terutama di sektor industri crude oil yang sedang dalam proses prakualifikasi untuk tender," kata Erwin.
Sampai dengan kuartal I 2021, rugi bersih SDMU tergerus cukup signifikan dari yang sebelumnya Rp 48,57 miliar di kuartal I 2020 menjadi Rp 7,28 miliar di akhir Maret 2021. Adapun pendapatannya turun 5,8% yoy menjadi Rp 22,61 miliar.
Erwin memaparkan, kerugian bisa tergerus di kuartal I 2021 karena tingkat depresiasi yang menurun. Lebih lanjut, dia menjelaskan, banyak aramada yang jangka depresiasinya sudah habis tetapi bisa berfungsi dengan baik.
Selain itu, SDMU juga melakukan efisiensi pada transportasi pengangkut bahan kimia untuk membuat biaya solar menjadi lebih ringan.
Baca Juga: Triniti Land (TRIN) dan Sentul Golf Utama siapkan proyek senilai Rp 14 triliun
Kendati sudah melihat prospek yang lebih baik, manajemen SDMU memilih untuk tetap konservatif di tahun ini. "Sampai dengan akhir tahun ini, kami berusaha mempertahankan capaian pendapatan sama dengan tahun lalu. Namun dengan adanya efisiensi kami bisa meningkatkan laba," tegasnya.
Di sepanjang tahun ini, SDMU menyiapkan belanja modal senilai Rp 5 miliar untuk menambah armada serta maintenance (peremajaan) armadanya. Erwin mengungkapkan, sampai dengan semester I 2021 SDMU telah menyerap 30% belanja modal.
Selanjutnya: Pendapatan MNC Studios International (MSIN) meningkat 36%, ini penopangnya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News