kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sah! Pertumbuhan ekonomi Indonesia ditargetkan 5,2% di tahun 2022


Rabu, 15 September 2021 / 06:05 WIB
Sah! Pertumbuhan ekonomi Indonesia ditargetkan 5,2% di tahun 2022

Reporter: Bidara Pink | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID -   JAKARTA. Pemerintah, Bank Indonesia (BI) dan Badan Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI telah menyepakati postur sementara Rancangan Undang-Undang (RUU) Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun Anggaran 2022.

Ketua Banggar DPR RI Said Abdullah menjelaskan, salah satu hal yang disepakati dalam RUU APBN 2022 itu adalah terkait asumsi makro ekonomi di tahun depan.

Said memerinci, target pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2022 ditetapkan sebesar 5,2% secara tahunan (yoy). Target tersebut ada di rentang bawah dari hasil kesepakatan pemerintah dengan Komisi XI DPR RI.

Asal tahu saja, sebelumnya, pemerintah dan Komisi XI DPR RI memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2022 berada dalam rentang 5,2% yoy hingga 5,5% yoy.

Baca Juga: DPR minta target penerimaan perpajakan tahun 2022 sebesar Rp 1.510 triliun

Sementara itu, asumsi inflasi tetap di level 3%. Di sisi lain, asumsi nilai tukar rupiah juga tetap berada di level Rp 14.350 per dolar Amerika Serikat (AS) dengan suku bunga Surat Berharga Negara (SBN) tenor acuan 10 tahun tetap ada di level 6,8%.

Kemudian, pemerintah dan Banggar DPR RI juga menyepakati beberapa target pembangunan tahun depan. Pertama, tingkat pengangguran terbuka (TPT) ditetapkan 5,5% hingga 6,3%.

Kedua, tingkat kemiskinan ditetapkan 8,5% hingga 9,0%. Ketiga, rasio gini di kisaran 0,376 hingga 0,378, dan keempat, Indeks Pembangunan  Manusia (IPM) ditetapkan 73,41 hingga 73,46.

Lebih lanjut, kesepakatan lainnya juga menyangkut target nilai tukar petani di kisaran 103 hingga 105, serta nilai tukar nelayan ditetapkan 104 hingga 106.

Selanjutnya: Ekonom: Rupiah digital belum jadi urgensi dalam waktu dekat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×