kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Saat pandemi, platform digital sangat disukai oleh masyarakat


Rabu, 20 Januari 2021 / 10:45 WIB
Saat pandemi, platform digital sangat disukai oleh masyarakat

Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT MD Pictures Tbk (FILM) mengatakan pihaknya tidak menutup mata jika di masa pandemi ini, platform digital sangat disukai oleh masyarakat.

Melihat hal tersebut, emiten yang memproduksi film Habibie dan Ainun ini tidak ketinggalan turut mendistribusikan produksi filmnya melalui platform digital terkemuka di antaranya Disney+Hotstar, WeTV dan iflix, Viu, Netflix, Vidio, dan Telkomsel Maxstream.

"MD Pictures saat ini masih menjual film-filmnya ke bioskop. Tetapi mengingat masih berlakunya Keputusan Gubernur untuk PSBB Jawa Bali hingga tanggal 25 Januari ini, mall- mall yang menayangkan film tutup lebih cepat. Jam 7 malam, mall harus sudah tutup, jadi animo masyarakat saat ini untuk datang ke bioskop belum normal," jelas Ratna Ismianti, Corporate Secretary FILM saat dihubungi oleh Kontan, Selasa (19/1).

Ratna melanjutkan, pihaknya terus berharap agar kondisi segera kembali normal dimana animo masyarakat untuk menonton di bioskop kembali pulih. Di sisi lain, Ratna mengatakan jika saat ini platform digital mendulang banyak animo tinggi masyarakat.

Pihaknya telah merilis Asih 2 serta serial drama My Lecturer My Husband pada akhir 2020 lalu di WeTV dan iflix. FILM juga merilis secara eksklusif film Sabar Ini Unian, Pelukis Hantu, Sejuta Sayang Untuknya, Nona, dan Di Bawah Umur secara eksklusif di Disnet+Hotstar.

Baca Juga: Sambut 2021, MD Pictures (FILM) rilis berbagai digital series dan feature films

"Sejak pandemi, platform digital berhasil menarik animo masyarakat tinggi, sehingga MD Pictures pun tidak menutup mata akan hal ini. Di sisi lain, kami juga akan terus berupaya agar animo masyarakat untuk nonton ke bioskop duduk sejajar dengan animo di platform digital," sambungnya.

Ratna melanjutkan, tahun ini FILM juga terus aktif memproduksi film baru. Tetapi pihaknya enggan memberikan detail lebih jauh. Dia hanya berkata, proses syuting dan produksi masih terus berjalan.

Adapun pada tahun lalu, FILM juga masih aktif memproduksi film untuk bioskop dan juga platform digital. "Untuk besaran capex dan alokasinya tahun ini belum bisa dibuka. Tapi harapannya, setelah pemberian vaksin merata, minat penonton kembali ke bioskop berangsur normal," ujarnya.

Pada kuartal III 2020, pendapatan FILM pada menurun signifikan 51% menjadi hanya Rp84,22 miliar. Dari jumlah tersebut, kontribusi sektor digital terhadap penerimaan adalah sebesar Rp 41,4 miliar. Sementara itu, pada kuartal III 2019 lalu, dari total penerimaan Rp250,24 miliar, pendapatan dari sektor digital berkontribusi sebesar 23,89 persen atau Rp59,8 miliar. 

Pada catatan Kontan sebelumnya, Presiden Direktur MD Pictures Manoj Punjabi mengatakan, perusahaan mematok penerimaan dari sektor digital sebesar Rp120 miliar pada 2021. Jumlah ini tumbuh 2 kali lipat dibandingkan pendapatan daripada 2019 lalu di kisaran Rp60 miliar. 

Selanjutnya: Bioskop dibuka, Graha Prima Layar (BLTZ) rata-rata penonton dekati kapasitas maksimal

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×