kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Saat kondisi memanas, Iran gelar latihan drone pembom, pencegat, dan pengintai


Rabu, 06 Januari 2021 / 09:24 WIB
Saat kondisi memanas, Iran gelar latihan drone pembom, pencegat, dan pengintai

Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - DUBAI. Iran meluncurkan latihan militer yang melibatkan beragam drone buatan dalam negeri pada Selasa (5/1), dua hari setelah satu tahun peringatan pembunuhan seorang jenderal Iran oleh serangan pesawat nirawak Amerika Serikat di Irak.

Iran dan pasukan regional yang Teheran dukung semakin mengandalkan drone di Yaman, Suriah, Irak, dan Selat Hormuz dalam beberapa tahun terakhir.

Angkatan bersenjata Iran akan menguji drone tempur yang mereka gunakan sebagai pembom, pencegat, dan pengintai dalam latihan militer selama dua hari di Provinsi Semnan, kantor berita semi-resmi Fars melaporkan.

Drone Iran bisa menjatuhkan bom juga melakukan penerbangan "kamikaze" dengan memuat bahan peledak dan diterbangkan ke sasaran, menurut seorang pejabat Amerika Serikat (AS) kepada Reuters tahun lalu 

Baca Juga: AS sebut langkah Iran yang meningkatkan pengayaan uranium sebagai pemerasan nuklir

Iran telah mengembangkan industri senjata dalam negeri yang besar dalam menghadapi sanksi internasional dan embargo yang melarangnya mengimpor banyak senjata.

Analis militer Barat mengatakan, Iran sering membesar-besarkan kemampuan senjatanya, meskipun kekhawatiran tentang program rudal balistik jarak jauhnya berkontribusi pada langkah AS meninggalkan pakta nuklir 2015.

Latihan militer Iran itu bertepatan dengan meningkatnya ketegangan antara Iran dan AS, dua hari setelah peringatan pertama pembunuhan Jenderal Qassem Soleimani dalam serangan pesawat tak berawak AS di Bandara Baghdad.

Pada Senin (4/1) pasukan Iran menyita sebuah kapal tanker Korea Selatan di Teluk Persia, dan Teheran juga mengumumkan rencana untuk meningkatkan pengayaan uranium hingga 20%.

Selanjutnya: Kapal perusak Korea beroperasi di Selat Hormuz, respons penyitaan tanker oleh Iran

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×