Sumber: TASS | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Rusia dan Indonesia melanjutkan pembicaraan tentang kemungkinan pengadaan vaksin virus corona baru Sputnik V buatan Rusia, juru bicara Kedutaan Besar Rusia untuk Singapura mengatakan.
"Pembicaraan Russian Direct Investment Fund (RDIF) dan mitranya (di Indonesia) terus berlanjut," katanya, Selasa (12/1), kepada kantor berita TASS.
Sejauh ini, Indonesia telah mengontrak pengadaan vaksin virus corona dari berbagai produsen. Perinciannya: 125 juta dosis dari Sinovac Biotech, 100 juta dosis dari Novavax, 100 juta dosis dari AstraZeneca, dan 100 juta dosis dari Pfizer-BioNTech.
Selain itu, Indonesia berencana menerima 16 juta hingga 100 juta dosis dari Aliansi Global untuk Vaksin dan Imunisasi (GAVI).
Baca Juga: Pfizer minta kebal hukum tuntutan atas efek samping vaksin corona ke pemerintah RI
Sebelumnya, Kedutaan Besar Rusia untuk Indonesia menyatakan, tengah mendaftarkan vaksin Sputnik V ke Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Duta Besar Rusia untuk Indonesia Lyudmilla Vorobieva mengatakan, langkah itu sebagai upaya kesiapan negaranya menjalin kerjasama penyediaan vaksin corona dengan Indonesia.
"Saya ingin menegaskan kembali, Rusia siap bekerjasama dengan Pemerintah Indonesia dalam aspek ini (pengadaan vaksin)," kata Vorobieva melalui pernyataan di akun Facebook Kedutaan Besar Rusia untuk Indonesia pada 15 Desember 2020.
Selanjutnya: Mulai besok, Rabu (13/1) 566.000 tenaga kesehatan jalani vaksinasi tahap pertama
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News