kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Rusia & Kyrgyzstan sepakati kerjasama sistem pertahanan, ini isinya


Senin, 01 Maret 2021 / 19:10 WIB
Rusia & Kyrgyzstan sepakati kerjasama sistem pertahanan, ini isinya

Sumber: TASS | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - MOSKOW. Rusia dan Kyrgyzstan akhirnya menyepakati pengiriman paket persenjataan berupa drone tempur serta sistem pertahanan udara S-300. Dengan ini, Rusia memperkuat kontribusinya atas keamanan negara Asia Tengah tersebut.

Kesepakatan untuk pengiriman drone dan sistem pertahanan udara roket S-300 dicapai saat kunjungan Presiden Kyrgyzstan Sadyr Zhaparov ke Rusia pada 24-25 Februari lalu. Pada hari Jumat (26/2), juru bicara presiden Zhaparov Galina Baiterek baru mengumumkannya ke hadapan publik.

Dikutip dari TASS, Baiterek mengatakan bahwa kesepakatan tentang kerja sama pertahanan militer lebih lanjut antara kedua negara adalah sesuatu yang sangat penting.

Lebih lanjut, ia menekankan bahwa Rusia telah memiliki kontribusi yang besar dalam menjaga keamanan Kirgistan, terutama di wilayah perbatasan.

"Secara khusus, perjanjian pengiriman sistem roket S-300 dan drone serbu akan menjadi kontribusi penting Rusia bagi keamanan Republik Kyrgyzstan dan perbatasan luar Uni Ekonomi Eurasia (EAEU) dan Organisasi Perjanjian Keamanan Kolektif (CSTO)," ungkapnya Baiterek, seperti dikutip dari TASS.

Baca Juga: IDEX 2021 jadi ajang Rusia pamerkan beragam senjata anti-drone

Hubungan kerja sama militer antara Rusia dan Kyrgystan sudah terjalin cukup lama. Delapan tahun lalu, Rusia dan Kyrgyzstan menandatangani perjanjian antar pemerintah tentang kerja sama di bidang militer-teknis.

Melalui perjanjian tersebut, Rusia kemudian diminta mengirimkan senjata modern senilai US$ 1 miliar ke Kyrgyzstan.

Kedua negara juga merupakan bagian dari CSTO, sebuah aliansi militer yang beranggotakan negara-negara pecahan Uni Soviet.

Secara umum, piagam CSTO hendak memastikan bahwa semua negara yang tergabung di dalamnya untuk tidak menggunakan atau mengancam dengan kekerasan.

Demi memperkuat hubungan dan meningkatkan kerja sama antar organisasi, CSTO rutin mengadakan latihan komando militer tahunan.

Selanjutnya: Mulai mengalir, pesanan jet tempur siluman Su-57E Rusia dari militer asing

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

×