Sumber: TASS | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - MOSKOW. Rusia akan membentuk sekitar 20 unit dan formasi militer baru di bagian Barat negara mereka sebagai tanggapan atas aktivitas NATO dan AS di wilayah tersebut.
Menteri Pertahanan Rusia Jenderal Sergey Shoigu mengatakan, ancaman militer dari negara-negara anggota NATO termasuk AS di wilayah Barat negeri beruang merah terus berkembang.
Negara-negara anggota NATO dan AS meningkatkan intensitas penerbangan pesawat strategis mereka, begitu juga dengan kehadiran kapal perang dengan rudal jelajah dan latihan militer.
"Tindakan rekan Barat kami merusak sistem keamanan dunia dan memaksa kami untuk mengambil tindakan yang tepat sebagai tanggapan," kata Shoigu dalam pertemuan dewan Kementerian Pertahanan Rusia, Senin (31/5).
Baca Juga: Rudal anti-pesawat S-500 Rusia, pembunuh jet tempur siluman F-35 AS
"Kami terus meningkatkan struktur tempur pasukan. Sekitar 20 formasi dan unit militer akan didirikan di Distrik Militer Barat pada akhir tahun ini," ujar dia, seperti dikutip TASS.
Langkah-langkah tersebut akan Kementerian Pertahanan Rusia sinkronkan dengan pengiriman persenjataan canggih dan perangkat keras militer lainnya. "Tahun ini, sekitar 2.000 sistem senjata direncanakan akan dikirim ke pasukan Distrik," ungkap Shoigu.
Selain menyiapkan formasi militer baru dan mengirimkan persenjataan canggih, Angkatan Bersenjata Rusia terus meningkatkan pelatihan personel.
"Kapal perang Armada Baltik telah meningkatkan intensitas pelatihan tempur sebesar 30%. Lebih dari 200 latihan yang melibatkan berbagai jenis persenjataan. Pesawat tempur Distrik meningkatkan waktu penerbangan mereka sebesar 4%," imbuh dia.
Selanjutnya: Mulai rudal hingga pembom, ini peta kekuatan senjata strategis Rusia dan AS
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News