kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.350.000   -4.000   -0,17%
  • USD/IDR 16.665   -20,00   -0,12%
  • IDX 8.272   -2,63   -0,03%
  • KOMPAS100 1.147   -2,68   -0,23%
  • LQ45 828   0,00   0,00%
  • ISSI 290   -1,26   -0,43%
  • IDX30 434   0,97   0,22%
  • IDXHIDIV20 499   3,67   0,74%
  • IDX80 127   -0,55   -0,43%
  • IDXV30 136   -0,78   -0,57%
  • IDXQ30 138   0,41   0,30%

Rupiah Rp 16.600: BI Catat Capital Outflow Rp 940 M di Tengah Penguatan Dolar AS


Senin, 27 Oktober 2025 / 02:40 WIB
Rupiah Rp 16.600: BI Catat Capital Outflow Rp 940 M di Tengah Penguatan Dolar AS
ILUSTRASI. BI melaporkan bahwa terjadi tekanan arus keluar modal asing atau capital outflow di pasar keuangan domestik pada minggu keempat bulan Oktober 2025. KONTAN/Cheppy A. Muchlis

Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - Bank Indonesia (BI) melaporkan bahwa terjadi tekanan arus keluar modal asing atau capital outflow di pasar keuangan domestik pada minggu keempat bulan Oktober 2025. Total aliran dana nonresiden yang keluar mencapai Rp 940 miliar di tengah berlanjutnya dinamika pasar global dan penguatan nilai tukar Dolar AS.

Berdasarkan data transaksi yang dihimpun BI selama periode 20–23 Oktober 2025, pergerakan investor asing di pasar domestik menunjukkan hasil campuran. 

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Ramdan Denny Prakoso, merinci bahwa investor asing mencatat jual neto sebesar Rp 2,73 triliun di pasar Surat Berharga Negara (SBN) dan Rp 1,28 triliun di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI). Namun, arus masuk terjadi di pasar saham, di mana investor asing mencatat beli neto sebesar Rp 3,08 triliun.

Meskipun terjadi outflow, premi risiko investasi Indonesia, yang diukur melalui Credit Default Swap (CDS) tenor 5 tahun, tercatat sebesar 80,44 basis poin (bps) per 23 Oktober 2025. Angka ini mengalami penurunan tipis dari posisi 81,78 bps per 17 Oktober 2025, mengindikasikan bahwa persepsi risiko investor terhadap Indonesia secara umum relatif terjaga.

Baca Juga: Diserbu Investor! ORI028 Laku Keras Rp 15 Triliun di Tengah Tren Suku Bunga Turun

Secara kumulatif, sepanjang tahun 2025 (berdasarkan data settlement hingga 23 Oktober), investor nonresiden secara keseluruhan tercatat jual neto Rp 48,36 triliun di pasar saham dan Rp 136,76 triliun di SRBI, sementara masih ada beli neto Rp 8,58 triliun di pasar SBN.

Dari sisi nilai tukar, Rupiah ditutup pada level Rp 16.600 per Dolar AS pada Kamis (23/10/2025). Di saat yang sama, yield SBN tenor 10 tahun naik tipis ke 5,98%.

Di pasar global, Indeks Dolar AS (DXY) menguat ke level 98,94, sementara yield US Treasury Note tenor 10 tahun tercatat turun menjadi 4,001%.

BI menegaskan komitmennya untuk terus memelihara stabilitas nilai tukar Rupiah agar sejalan dengan fundamental ekonomi dan mekanisme pasar, serta memperkuat daya tahan ekonomi nasional dari berbagai tekanan eksternal.

Tonton: BREAKING NEWS! Bank Indonesia Membuat Keputusan Mengejutkan, BI Rate Turun

“Bank Indonesia terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk mendukung ketahanan eksternal ekonomi Indonesia,” ujar Denny dalam keterangan resmi pada Minggu (26/10/2025).

Selanjutnya: Terobosan Baru! Ojol Bakal Punya Koperasi Sendiri dan Rilis 'Super App' Pesaing

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Tag

TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

×