kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   0,00   0,00%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Rupiah Masih Akan Berada di Bawah Bayang-Bayang Sikap Hawkish The Fed


Senin, 25 September 2023 / 08:05 WIB
Rupiah Masih Akan Berada di Bawah Bayang-Bayang Sikap Hawkish The Fed

Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah masih akan berada di bayang-bayang sentimen hawkish The Fed di perdagangan Senin (25/9). Langkah Bank Indonesia (BI) menjaga stabilitas pergerakan rupiah diharapkan bisa membatasi penurunan mata uang garuda.

Pengamat Mata Uang Lukman Leong memperkirakan, rupiah masih berpotensi melemah pada perdagangan Senin (25/9). Dimana, investor akan mengantisipasi data inflasi Price Consumption Expenditure (PCE) yang diperkirakan bakal naik.

“Inflasi PCE bisa menjadi gambaran kebijakan The Fed terkait suku bunga selanjutnya,” jelas Lukman kepada Kontan.co.id, Minggu (24/9).

Lukman mengatakan, investor di awal pekan akan menanti data inflasi pada Jumat pekan depan (29/9) seiring absennya data penting dari ekonomi domestik. Data inflasi bakal menjadi petunjuk lebih lanjut suku bunga, setelah pernyataan hawkish The Fed pada pertemuan 20-21 September 2023.

Baca Juga: Dolar AS Perkasa, Intip Proyeksi Pergerakan Rupiah hingga Akhir Tahun Nanti

Seperti diketahui, rupiah melemah 0,30% dalam sepekan ini yang ditutup pada level harga Rp 15.375 per dolar AS hingga Jumat (22/9). Pelemahan rupiah disebabkan oleh penguatan dolar AS menyusul keputusan suku bunga tinggi bakal bertahan lebih lama di level 5,25%-5,50%.

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan, peringatan bahwa inflasi yang tinggi dapat menyebabkan setidaknya satu kali kenaikan lagi suku bunga The Fed pada tahun ini telah mengewakan pasar. Bank sentral AS juga mengatakan kemungkinan akan mempertahankan suku bunga di atas 5% hingga tahun 2024.

“Keputusan The Fed telah mengecewakan ekspektasi pasar untuk setidaknya empat kali penurunan suku bunga pada tahun depan,” ungkap Ibrahim dalam riset harian, Jumat (22/9).

Walaupun demikian, Ibrahim melihat stabilitas nilai tukar rupiah diproyeksikan masih tetap terjaga ke depannya. Hal itu sejalan dengan persepsi positif investor terhadap prospek perekonomian Indonesia, inflasi yang rendah, dan imbal hasil aset keuangan domestik yang menarik.

Bank Indonesia (BI) pun juga menjaga rupiah tetap stabil dengan keputusan menahan suku bunga acuan di level 5,75% sesuai dengan perkiraan pasar. Keputusan menahan suku bunga tersebut merupakan konsisten dengan stance kebijakan moneter BI untuk memastikan inflasi tetap rendah dan terkendali.

Selain itu, Ibrahim menambahkan, BI terus memperkuat kebijakan stabilisasi nilai tukar rupiah melalui intervensi di pasar valas diperdagangan Domestic Non Deliverable Forwade (DNDF), meningkatkan efektivitas implementasi instrumen penempatan valas Devisa Hasil Ekspor Sumber Daya Alam (DHE SDA) sejalan dengan PP Nomor 36 Tahun 2023, dan melanjutkan penerbitan SRBI.

Baca Juga: Pekan Ini Tertekan, Intip Prediksi Rupiah Seminggu ke Depan

Ibrahim memprediksi rupiah akan bergerak fluktuatif lalu ditutup menguat tipis dalam rentang  Rp 15.360 per dolar AS - Rp 15.410 per dolar AS di perdagangan Senin (25/9).

Sementara Lukman memperkirakan rupiah akan diperdagangkan dalam rentang Rp 15.300 per dolar AS -Rp 15.450 per dolar AS di perdagangan Senin (25/9).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

×