kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Rupiah Hari Ini Diramal Kembali Tertekan, Simak Sentimennya


Selasa, 13 Desember 2022 / 07:55 WIB
Rupiah Hari Ini Diramal Kembali Tertekan, Simak Sentimennya

Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mengawali pekan ini, pergerakan rupiah berada dalam tekanan. Sentimen menjelang rapat The Fed menyebabkan rupiah tak berdaya di hadapan dolar Amerika Serikat (AS).

Ekonom Bank Mandiri Reny Eka Putri menjelaskan bahwa pelemahan rupiah merupakan penantian pasar dari keputusan rapat Federal Open Market Committee (FOMC) pada 13-14 Desember 2022. Pelaku pasar secara luas memprediksikan bahwa The Fed akan menaikkan suku bunganya sebesar 50 basis poin (bps).

Meskipun kenaikan Fed Fund Rate (FFR) kali ini akan lebih kecil dari sebelumnya, pelaku pasar tetap mengkhawatirkan kemampuan AS dalam menghadapi risiko resesi ekonomi.

"Pelaku pasar akan cenderung bersikap wait and see dalam jangka pendek," imbuh Reny kepada Kontan.co.id, Senin (12/12).

Baca Juga: Loyo, Rupiah Spot Ditutup Melemah ke Rp 15.628 Per Dolar AS pada Hari Ini (12/12)

Namun sebelum rapat FOMC tiba, Reny bilang, pelaku pasar akan mencermati beberapa agenda atau rilis data ekonomi AS. Diantaranya inflasi AS yang diprediksi menurun ke level 7,3%, keputusan suku bunga The Fed, dan BOE rate yang masing-masing diprediksi naik sebesar 50 bps.

Analis DCFX Futures Lukman Leong mencermati bahwa pergerakan rupiah kemarin akibat penguatan dolar AS di tengah sentimen risk-off di bursa. Investor cenderung melepas aset dan mata uang beresiko dan menantikan pertemuan FOMC untuk petunjuk lebih lanjut akan kebijakan The Fed. 

"Kekhawatiran akan kebijakan suku bunga agresif The Fed muncul kembali menyusul serangkaian data ekonomi positif dari AS dan data inflasi produsen AS yang lebih tinggi dari perkiraan," ucap Lukman.

Karena itu, Lukman menilai pergerakan rupiah nampaknya masih akan datar dengan kecenderungan melemah. Sebab, investor wait and see menantikan data inflasi AS.

Baca Juga: Tak Berdaya, Rupiah Jisdor Melemah ke Rp 15.642 Per Dolar AS Pada Senin (12/12)

Lukman memperkirakan untuk perdagangan Selasa (13/12), posisi rupiah bakal berada di kisaran Rp 15.600 ~ Rp 15.700 per dolar AS. Sedangkan, Reny memprediksi rupiah bergerak di rentang Rp 15.575 – Rp 15.668 per dolar AS.

Asal tahu saja, posisi rupiah Jisdor berada di level Rp 15.642 per dolar AS pada penutupan perdagangan Senin, (12/12). Ini membuat rupiah Jisdor melemah 0,35% dibanding Jumat (9/12) ke Rp 15.587 per dolar AS. Sejalan, rupiah spot juga ditutup melemah 0,29% ke Rp 15.628 per dolar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×