kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45901,12   2,37   0.26%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Rupiah diramal lanjutkan penguatan, ini penyebabnya


Selasa, 09 Februari 2021 / 06:35 WIB
Rupiah diramal lanjutkan penguatan, ini penyebabnya

Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah mengawali perdagangan pekan ini dengan kinerja yang meyakinkan. Pada Senin (8/2), rupiah di pasar spot ditutup di level Rp 14.003 per dolar Amerika Serikat (AS).

Dengan demikian, rupiah mencatatkan penguatan 0,20% dibanding level sebelumnya, yang berada di Rp 14.030 per dolar AS.

Sementara di kurs tengah Bank Indonesia (BI), rupiah juga membukukan kinerja yang sama. Mata uang Garuda ini ditutup menguat 0,44% ke level Rp 14.000 per dolar AS.

Baca Juga: Mayoritas mata uang Asia menguat, won Korea Selatan jadi yang terkuat

Analis Global Kapital Investama Alwi Assegaf mengatakan, salah satu faktor yang membuat rupiah menguat adalah rilis data ketenagakerjaan AS Jumat lalu yang meleset dari ekspektasi pasar. Non-Farm Payroll AS hanya tumbuh 49 ribu, di bawah prediksi yang sebesar 85 ribu. 

“Dengan lemahnya data tersebut, akan semakin mendukung pandangan mengenai pentingnya stimulus US$ 1,9 triliun. Oleh karena itu, pada perdagangan Selasa (9/2), pasar akan menantikan perkembangan soal stimulus tersebut,” kata Alwi ketika dihubungi Kontan.co.id, Senin (8/2). 

Menurutnya, jika pada hari ini ada berita baik seputar stimulus, rupiah akan diuntungkan oleh sentimen tersebut. Apalagi, dari dalam negeri Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) saat ini sudah memberi izin bagi penyuntikan lansia. Ia menilai, hal tersebut bisa mendorong minat atas aset berisiko dan jadi katalis positif buat rupiah.  

Baca Juga: Berotot, rupiah ditutup menguat 0,19% ke Rp 14.003 per dolar AS pada hari ini (8/2)

Sementara faktor yang seharusnya menjadi pemberat bagi rupiah, seperti perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), tampaknya sudah diantisipasi pasar.

Oleh karena itu, Alwi memperkirakan rupiah berpeluang untuk melanjutkan penguatan. Proyeksinya, rupiah akan diperdagangkan pada kisaran Rp 13.990 - Rp 14.050 per dolar AS.

Selanjutnya: Perkasa, rupiah Jisdor menguat 0,44% ke Rp 14.000 per dolar AS pada Senin (8/2)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

×