kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Rupiah Berpotensi Melemah Jelang Rapat The Fed


Minggu, 23 Januari 2022 / 07:21 WIB
Rupiah Berpotensi Melemah Jelang Rapat The Fed
ILUSTRASI. Dalam sepekan rupiah melemah 0,28% ke Rp 14.336 per dolar AS.

Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Prospek dan ekspektasi pelaku pasar atas kenaikan suku bunga Amerika Serikat (AS) yang lebih cepat menjadi penyebab utama pelemahan rupiah terhadap dolar AS.  

Jumat (21/1), rupiah menguat 0,03% ke Rp 14.336 per dolar AS. Dalam sepekan rupiah melemah 0,28%. Sementara, kurs Jisdor Bank Indonesia (BI), menguat 0,04% ke Rp 14.347 per dolar AS sore ini. Dalam sepekan kurs rupiah Jisdor melemah 0,26%.

Ahmad Mikail Zaini, Ekonom Sucor Sekuritas mengekspektasikan rupiah akan bergerak berada di Rp 14.390 per dolar AS-Rp 14.400 per dolar AS pekan depan. Sementara, Analis Monex Investindo Futures Faisyal memproyeksikan rentang rupiah di pekan depan berada di Rp 14.270 per dolar AS-Rp 14.400 per dolar AS. 

Mikail memproyeksikan pergerakan rupiah di pekan depan cenderung akan melemah jelang penantian hasil Federal Open Market Commiittee (FOMC) yang diproyeksikan hawkish.

Baca Juga: Harga Emas Menguat 0,96% Sepekan Akibat Inflasi dan Kisruh Geopolitik

Faisyal mengatakan, pemicu pelemahan rupiah sepekan ini adalah penguatan dolar AS setelah imbal hasil yield US Treasury naik. Sentimen yang memicu hal tersebut adalah ekspektasi pelaku pasar pada kenaikan suku bunga AS yang lebih cepat dan tinggi. 

Selain itu, pelaku pasar juga menghindari aset berisiko seperti rupiah selama sepekan ini. Penyebabnya, pelaku pasar kembali khawatir terhadap penyebaran kasus omicron. Ditambah lagi, terjadinya kisruh geopolitik Ukraina dan Rusia serta Uni Emirat Arab dan Iran.

Sementara, keputusan BI mempertahankan suku bunga di 3,5% hanya sesaat membawa rupiah menguat di akhir pekan. Sedangkan, Mikail mengatakan, rupiah belum bisa menguat di pekan ini karena mendapat sentimen negatif dari ekspor Desember 2021 turun 2,04% secara bulanan menjadi US$ 22,38 miliar.  

Baca Juga: Jumat Menguat, Begini Proyeksi Pergerakan IHSG Pekan Depan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

×