kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.333.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Robert Kiyosaki: Krisis Bank di Amerika Masih Jauh dari Kata Selesai


Kamis, 22 Juni 2023 / 09:06 WIB
Robert Kiyosaki: Krisis Bank di Amerika Masih Jauh dari Kata Selesai
ILUSTRASI. Robert Kiyosaki mengatakan bahwa krisis di industri perbankan Amerika Serikat masih jauh dari kata selesai.

Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

ROBERT KIYOSAKI - Penulis buku ternama Rich Dad Poor Dad Robert Kiyosaki mengatakan bahwa krisis di industri perbankan Amerika Serikat masih jauh dari kata selesai.

Melansir Daily Hodl, Kiyosaki menginformasikan kepada 2,4 juta pengikutnya di Twitter bahwa dia yakin pemberi pinjaman hipotek LoanDepot yang berbasis di California kemungkinan berada di ambang kebangkrutan.

LoanDepot dilaporkan kehilangan US$ 610,40 juta tahun lalu meskipun sudah memangkas 6.100 lapangan pekerjaan.

Menurut Kiyosaki, krisis kemungkinan tidak akan berakhir dengan LoanDepot, dan sejumlah besar bank tetap berada di bawah banyak tekanan.

“Lebih banyak bank yang akan bangkrut. Desas-desusnya adalah LoanDepot raksasa hipotek sedang dalam bahaya. Bank daerah dan perusahaan hipotek jatuh. Tolong hati-hati. Saya tidak akan percaya apa pun yang dikatakan Presiden Biden, Ketua Fed Powell, atau Menteri Keuangan Yellen. Pikirkan sendiri,” demikian peringatan Robert Kiyosaki.

Strategi Kiyosaki untuk mengamankan masa depan finansial seseorang sangatlah mudah: berinvestasi dalam aset berwujud. 

Pekan lalu, dia menyampaikan keyakinan yang tak tergoyahkan bahwa krisis real estat yang akan datang akan melebihi besarnya penurunan keuangan tahun 2008. 

Menurutnya, keruntuhan real estat yang akan datang kemungkinan akan jauh lebih buruk daripada kehancuran pasar perumahan pada tahun 2008.

Baca Juga: Robert Kiyosaki Beberkan Cara Menarik Ajarkan Anak Soal Finansial Sejak Dini

U Today memberitakan, Kiyosaki memberi tahu para pengikutnya untuk mempersiapkan bencana yang diprediksinya dengan mengumpulkan logam mulia dan Bitcoin (BTC).

“Kehancuran real estat terbesar yang pernah ada. Tahun 2008 adalah Great Financial Crisis (GFC). Tahun 2023 akan membuat GFC 2008 terlihat seperti tidak ada apa-apanya. Pada 2019, menara perkantoran di San Francisco panas. Pada tahun 2023, bangunan yang sama telah kehilangan 70% nilainya. Apa yang akan dilakukan kota dengan gedung perkantoran? Rumah bagi para tunawisma. Dapatkan emas, perak, dan Bitcoin.”

Untuk mengatasi badai ini, Kiyosaki menganjurkan akuisisi aset berwujud seperti emas, perak, dan Bitcoin (BTC).

"EMAS bakal JATUH. Steve Van Meter yang saya hormati memprediksi emas akan jatuh ke US$ 1000. Dia menyatakan pasar lelah menunggu emas naik lebih tinggi. Jika emas turun menjadi US$ 1000 saya akan membeli lebih banyak. Saya seorang investor bukan trader. Bagi saya, Emas, Perak, & Bitcoin adalah uang nyata. Bagi saya Uang tunai adalah sampah," tweetnya.

Baca Juga: Kisah Menarik Robert Kiyosaki, Berbisnis Sejak Usia 9 Tahun

Kiyosaki dengan sungguh-sungguh membela pilihan aset alternatifnya, dengan menyatakan bahwa emas, perak, dan Bitcoin mewujudkan esensi dari uang sungguhan. Sebaliknya, dia menolak uang tunai sebagai hal yang tidak lebih dari "sampah".

Dibanding menaruh kepercayaan buta pada lembaga pemerintah seperti Federal Reserve atau Departemen Keuangan, Kiyosaki mendorong individu untuk melatih pemikiran kritis yang mandiri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×