kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.398.000   2.000   0,08%
  • USD/IDR 16.721   -24,00   -0,14%
  • IDX 8.389   17,20   0,21%
  • KOMPAS100 1.162   3,95   0,34%
  • LQ45 845   3,22   0,38%
  • ISSI 294   1,55   0,53%
  • IDX30 443   1,25   0,28%
  • IDXHIDIV20 507   -0,39   -0,08%
  • IDX80 131   0,43   0,33%
  • IDXV30 136   -1,24   -0,90%
  • IDXQ30 140   0,11   0,08%

RI Bisa Hemat 100 Miliar Liter Bensin! Laporan Baru Bongkar Potensi Revolusi EV 2040


Jumat, 14 November 2025 / 09:32 WIB
RI Bisa Hemat 100 Miliar Liter Bensin! Laporan Baru Bongkar Potensi Revolusi EV 2040
ILUSTRASI. Indonesia berpeluang menghemat lebih dari 100 miliar liter bensin dan menekan 170 juta ton emisi karbon pada 2040. KONTAN/Carolus Agus Waluyo

Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - Indonesia berpeluang menghemat lebih dari 100 miliar liter bensin dan menekan 170 juta ton emisi karbon pada 2040, jika adopsi kendaraan listrik (electric vehicle/EV) dipercepat. 

Temuan itu diungkap dalam laporan Rocky Mountain Institute (RMI) bertajuk “Transforming Indonesia’s Transportation,” pada Kamis (13/11/2025). 

Laporan tersebut menilai bahwa percepatan elektrifikasi roda dua dan empat dapat menjadi langkah krusial untuk mengurangi polusi udara sekaligus memperkuat ketahanan energi nasional. 

Namun, cita-cita itu baru bisa tercapai apabila Indonesia dapat mencapai 100 persen pangsa pasar EV roda dua dan 75 persen roda empat pada 2040. 

Sehingga dibutuhkan pengembangan infrastruktur EV, kebijakan, dan pembiayaan terpadu. 

“Dengan kepemimpinan yang berani dan aksi terkoordinasi, Indonesia berpeluang menjadi pemimpin regional dalam revolusi mobilitas listrik Asia Tenggara,” tulis laporan itu. 

Baca Juga: JAECOO J5 EV Dikirim! Cek Harga & Bandingkan Mobil Listrik Lain Rp 200 Juta

Tak hanya menekan emisi, transisi ini juga berpotensi menciptakan 500.000 lapangan kerja baru seiring tumbuhnya rantai pasok kendaraan listrik di dalam negeri. 

Meski demikian, RMI menilai tantangan menuju era EV masih ada, mulai dari harga kendaraan, minimnya infrastruktur pengisian daya, hingga rendahnya kesadaran publik. 

Oleh karena itu, laporan ini menekankan empat pilar kunci percepatan, yaitu kebijakan yang jelas, pembiayaan yang terjangkau, adopsi teknologi, serta keterlibatan korporasi dan konsumen. 

Jakarta menjadi contoh mendesak perubahan. Sektor transportasi di ibu kota menyumbang sekitar 143.000 ton polusi udara setiap tahun, memicu lebih dari 10.000 kematian dini dan kerugian ekonomi mencapai Rp 49 triliun per tahun. 

Tonton: Segmen Mobil Listrik Rp 200 Jutaan Kian Ketat, Wuling Air EV Kini Banyak Pesaing

“Transisi menyeluruh dan cepat ke kendaraan listrik penting untuk melindungi perekonomian sekaligus kesehatan masyarakat Indonesia,” tulis RMI.

Artikel ini sudah tayang di Kompas.com berjudul "Indonesia Hemat 100 Miliar Liter Bensin dengan Kendaraan Listrik"

Selanjutnya: Produksi Batubara China Turun 2,3% pada Oktober 2025

Menarik Dibaca: Katalog Promo JSM Alfamidi Periode 14-16 November 2025, Diskon Pesta Mangga!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Terpopuler
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

×