kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45982,91   -7,46   -0.75%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Revisi APBN 2022, Ada Usul Anggaran Subsidi Dinaikkan


Kamis, 12 Mei 2022 / 05:30 WIB
Revisi APBN 2022, Ada Usul Anggaran Subsidi Dinaikkan

Reporter: Siti Masitoh | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah akan mengutaka-tik postur Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2022 bersama dengan Dewan Perwakilan Rakyar (DPR). APBN 2022 nantinya selain akan digunakan untuk menjaga daya beli masyarakat, juga akan difokuskan  untuk subsidi.

Ekonom Center of Reform on Economics (Core) Indonesia Yusuf Rendy sepakat jika pemerintah melakukan penyesuaian APBN 2022 untuk subsidi. Sebab, anggaran subsidi perlu disesuaikan dengan harga keekonomian minyak dunia saat ini.

“Hal ini untuk memastikan bahwa kenaikan harga komoditas global tidak di transmisikan dengan menaikkan harga komoditas seperti pertalite, elpiji atau bahkan tarif listrik,” tutur Yusuf kepada Kontan.co.id, Rabu (11/5).

Baca Juga: Sri Mulyani Sebut Windfall Profit APBN Dijadikan Bantalan Subsidi

Jika penyesuaian subsidi dilakukan, akan berdampak positif terutama bagi kelompok masyarakat dengan pendapatan menengah ke bawah,  agar daya beli mereka terjaga di sepanjang tahun ini.

Selain penyesuaian anggaran subisidi, pemerintah juga bisa mempertimbangkan untuk memperluas anggaran perlindungan sosial (perlindsos) baik dari sisi penerima ataupun dari sisi jumlah bantuan.

Bantuan sosial ini, kata Yusuf, akan menjadi penting di tengah potensi kenaikan inflasi. Menurutnya, likuiditas dari bansos dapat menopang tidak hanya masyarakat miskin tetapi juga mereka yang hidup di sekitar garis kemiskinan. Misalnya saja masyarakat rentan miskin dan hampir miskin.

Yusuf menambahkan,  APBN mempunyai peranan penting dalam mendorong ekonomi yang sempat tertekan karena adanya pandemi Covid-19. Hal ini terlihat jelas pada realisasi pos belanja pemerintah yang pada kuartal I 2022 lalu yang mengalami kontraksi pertumbuhan hingga 7,74%.

Kondisi ini, tidak terlepas dari konsolidasi fiskal yang tengah dilakukan oleh pemerintah di sepanjang kuartal pertama tahun ini. Seperti yang sudah diketahui bahwa pada tahun ini pemerintah menetapkan pagu defisit anggaran lebih rendah untuk mencapai target konsolidasi fiskal tahun 2023.

Baca Juga: Sri Mulyani Optimistis Pertumbuhan Ekonomi di Kuartal II 2022 Sesuai Ekspektasi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

×