Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Ford Motor Co harus merogoh kocek dalam-dalam untuk melakukan penarikan kembali atawa recall terhadap 3 juta kendaraan yang terkait dengan kerusakan airbag (kantung udara) yang dapat pecah. Perusahaan otomotif mengklaim, recall tersebut akan menelan biaya hingga US$ 610 juta.
Pada Selasa (19/1), Administrasi Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya Nasional (NHTSA) telah memerintahkan Ford untuk melakukan recall untuk inflator kantung udara di sisi pengemudi. Keputusan ini membuat NHTSA menolak petisi dari sejumlah produsen mobil yang telah menghindari recall sejak tahun 2017.
Cacat, yang dalam kasus sangat jarang terjadi menyebabkan inflator kantung udara pecah dan mengirimkan pecahan logam yang berpotensi mematikan terbang, mendorong penarikan otomotif terbesar dalam sejarah Amerika Serikat dengan lebih dari 67 juta inflator.
Di seluruh dunia, sekitar 100 juta inflator yang dipasang oleh 19 pembuat mobil besar telah ditarik kembali.
Baca Juga: Masalah airbag inflator Takata, Ford harus recall 3 mobil di AS
Penarikan kembali termasuk 2,7 juta kendaraan AS. Ford akan memasukkan biaya dalam hasil kuartal keempat.
Kendaraan tersebut sebelumnya ditarik karena inflator sisi penumpang. "Kami yakin data ekstensif kami menunjukkan bahwa penarikan kembali keselamatan tidak dijamin untuk kantong udara sisi pengemudi. Namun, kami menghormati keputusan NHTSA dan akan mengeluarkan penarikan," kata Ford.
NHTSA juga meminta Mazda Motor Corp menarik kembali 5.800 inflator kantung udara pada kendaraan Seri B yang diproduksi pada periode 2007-2009.
Inflator takata telah mengakibatkan setidaknya 400 cedera dan 27 kematian di seluruh dunia, termasuk 18 kematian di AS, dengan dua di truk Ford Ranger 2006 yang ditarik sebelumnya.
Kendaraan Ford yang ditarik kembali termasuk berbagai kendaraan model tahun Ranger, Fusion, Edge, Lincoln Zephyr / MKZ, Mercury Milan dan Lincoln MKX tahun 2006-2012.
Pada November, NHTSA menolak petisi yang diajukan oleh General Motors Co untuk menghindari penarikan kembali 5,9 juta kendaraan AS dengan kantong udara Takata. GM mengatakan recall itu mencakup 7 juta kendaraan di seluruh dunia dan akan menelan biaya US$ 1,2 miliar.
Baca Juga: Sepanjang tahun 2020, Auto2000 catatan penjualan 73.465 unit Toyota
Ford secara terpisah mengungkapkan pada hari Kamis bahwa perusahaan akan mencatat kerugian kembali sebelum pajak sebesar US$ 1,5 miliar pada kuartal keempat terkait dengan pensiun dan program tunjangan pasca kerja lainnya, didorong oleh tingkat diskonto yang lebih rendah.
Ford mengatakan kerugian pengukuran kembali diperkirakan akan mengurangi laba bersih sekitar US$ 1,2 miliar, tetapi tidak mengubah ekspektasi untuk kontribusi pensiun 2021.
Selanjutnya: Sebelum lengser, Donald Trump berikan perlindungan Secret Service kepada anak-anaknya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News