Reporter: Bidara Pink | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah sukses menggenjot pendapatan negara di tiga bulan pertama tahun ini. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, pendapatan negara sudah mencapai Rp 501,0 triliun di kuartal I-2022.
Bila dibandingkan dengan realisasi pendapatan negara pada kuartal I-2021 yang sebesar Rp 379,4 triliun, maka realisasi pendapatan negara di periode Januari-Maret 2022 naik 38,4% yoy. Capaian pendapatan negara ini pun sudah mencakup 27,14% dari target pendapatan dalam APBN 2022 yang dipatok Rp 1.846,1 triliun.
“Cerita positif di penerimaan, tidak hanya karena peningkatan harga komoditas global, tetapi juga karena pemulihan ekonomi yang cukup solid dan merata,” ujar Sri Mulyani dalam paparan APBN KiTa, Rabu (20/4).
Pendapatan negara ini berasal dari penerimaan perpajakan yang tercatat Rp 401,8 triliun atau tumbuh 38,4% dari realisasi per Maret 2021 yang sebesar Rp 290,4 triliun. Realisasi penerimaan perpajakan juga sudah mencakup 26,61% dari target APBN 2022 yang sebesar Rp 1.510,0 triliun.
Baca Juga: Realisasi Anggaran Perlindungan Sosial Capai Rp 81 triliun di Kuartal I-2022
Moncernya penerimaan perpajakan didukung penerimaan pajak yang sudah mencapai Rp 322,5 triliun, tumbuh 41,4% yoy, dan sudah mencapai 25,49% dari target penerimaan pajak yang dipatok Rp 1.265,0 triliun.
Penerimaan kepabeanan dan cukai turut menyumbang penerimaan perpajakan. Ini tercatat Rp 79,3 triliun, naik 27,3% yoy, dan sudah mencakup 32,37% dari target yang sebesar Rp 245,0 triliun.
Dari sisi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), tercatat adanya penerimaan sebesar Rp 99,1 triliun. Ini tumbuh 11,8% dari capaian PNBP per Maret 2021 yang sebesar Rp 88,6 triliun. Ini pun sudah mencakup 29,53% dari target Rp 335,6 triliun.
Ke depan, Sri Mulyani berjanji untuk terus mengoptimalkan penerimaan negara untuk menopang kekuatan APBN 2022. Apalagi, APBN ini merupakan salah satu tulang punggung dalam menghadapi tantangan dan melindungi masyarakat.
Baca Juga: Belanja APBD Turun 11,8% dari Tahun Lalu, Sri Mulyani: Harus Diperbaiki
APBN juga digunakan untuk membangun negara dalam hal membangun infrastruktur, menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) unggul lewat program pendidikan, menjaga kesehatan masyarakat, menguatkan pertahanan lewat alutsista, dan lain-lain.
“Makanya, APBN ini harus dijaga kesehatannya karena selama ini sudah bekerja sangat keras dalam menangani Covid-19 dan memulihkan ekonomi,” tandas Sri Mulyani.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News