kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Realisasi distribusi B30 hingga September 2021 mencapai 72,17% dari target tahun ini


Minggu, 24 Oktober 2021 / 09:10 WIB
Realisasi distribusi B30 hingga September 2021 mencapai 72,17% dari target tahun ini

Reporter: Muhammad Julian | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Realisasi distribusi biodiesel 30% atau B30 di sembilan bulan pertama mencapai 6,64 juta kiloliter. Angka tersebut setara kurang lebih 72,17% dari target distribusi tahun ini yang dicanangkan sebesar 9,2 juta kiloliter.

Direktur Jenderal EBTKE Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana mengatakan, realisasi distribusi tersebut menjangkau berbagai sektor.

“Tahun ini kan kita terus menjalankan program B30 untuk seluruh sektor, memang ada beberapa yang dikecualikan, misalkan untuk peralatan di TNI, kemudian penggunaan di daerah dataran tinggi yang secara spek memang tidak masuk di situ,” kata Dadan  Konferensi Pers Capaian Kinerja Triwulan III 2021 dan Isu-Isu Terkini Subsektor EBTKE yang disiarkan virtual, Jumat (22/10).

Meski baru mencapai 72,17%, Dadan menilai bahwa realisasi distribusi biodiesel bisa mencapai target pada akhir tahun nanti. Optimisme ini berdasar pada kecenderungan realisasi distribusi yang umumnya meningkat di bulan-bulan September hingga akhir tahun.

Baca Juga: Genjot Produksi Biodiesel, RI Buka Opsi Larang Ekspor CPO

Di samping itu, ia juga mencatat bahwa realisasi distribusi biodiesel pada bulan ketiga dan bulan-bulan seterusnya di tahun ini cenderung meningkat dari bulan ke bulan. “Kalau selintas kalau melihat angka tersebut, potensi untuk lebih besar dari 9,2 juta kl ini sangat tinggi,” imbuh Dadan.

Lebih lanjut, Dadan menyampaikan bahwa Kementerian ESDM ke depannya akan mendorong program-program biofuel lain seperti bensin sawit, bioavtur, dan bio CNG. Kementerian ESDM mencatat, saat ini telah terbangun demo plant bensin sawit dengan kapasitas produksi 1.000 liter per hari. Proyek tersebut merupakan proyek kerja sama ITB, PT Pura Barutama, dan BPDPKS. 

Di sisi ain pada program bioavtur, telah dilakukan uji statik produk bahan bakar J2,4 di test-cell milik Garuda Maintenance Facility (GMF) pada Mei 2021. Hasilnya, performa engine yang menggunakan bioavtur (J2,0 dan J2,4) memberikan korelasi yang sama dengan Jet A1. 

Uji terbang juga sudah dilakukan pada bulan September 2021 selama 9 hari kalender menggunakan pesawat CN-235-220 milik PT Dirgantara Indonesia. “Kita juga mendorong untuk pemanfaatan bio CNG, sudah ada beberapa project di lapangan yang berjalan, di skala perusahaan, dan kami melihat ini bisa menjadi salah satu potensi ke depan,” tambah Dadan.

Selanjutnya: Ini Penyebab Saham CPO Tak Mengekor Kenaikan Harga Komoditasnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×