kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.871.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.445   -75,00   -0,45%
  • IDX 7.107   66,36   0,94%
  • KOMPAS100 1.034   12,73   1,25%
  • LQ45 806   9,73   1,22%
  • ISSI 223   1,91   0,86%
  • IDX30 421   5,94   1,43%
  • IDXHIDIV20 502   10,81   2,20%
  • IDX80 116   1,41   1,23%
  • IDXV30 120   2,66   2,27%
  • IDXQ30 138   2,04   1,50%

Raja Salman: Iran sedang dalam upaya memiliki senjata pemusnah massal


Kamis, 12 November 2020 / 12:40 WIB
Raja Salman: Iran sedang dalam upaya memiliki senjata pemusnah massal

Sumber: Reuters | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - RIYADH. Raja Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz, mendesak dunia untuk segera mengambil tindakan tegas terkait serangkaian program nuklir Iran yang bertujuan untuk melahirkan senjata pemusnah massal.

Pernyataan Raja Salman ini disampaikan dalam pidato tahunan di depan badan penasihat pemerintah hari Kamis (12/11). Secara khusus, Raja Salman menyoroti upaya Iran dalam membangun program nuklir dan rudal balistik.

"Kerajaan menekankan bahaya proyek regional Iran, campur tangannya di negara lain yang mendorong terorisme, upayanya memperkuat sektarianisme, dan upayanya memiliki senjata pemusnah massal," ungkap Raja Salman kepada Dewan Syura melalui videolink, seperti dikutip Reuters.

Baca Juga: Akhirnya, Arab Saudi memberi selamat kepada Biden atas kemenangannya

Pidato tersebut merupakan pidato publik pertamanya sejak dia berpidato di depan Majelis Umum PBB pada September lalu. Saat itu, Raja Salman juga secara khusus menyoroti aktivitas Iran.

Masyarakat muslim Sunni Arab Saudi dan Syiah Iran telah bersaing satu sama lain selama puluhan tahun. Masing-masing berupaya memperkuat pengaruhnya di seluruh wilayah Timur Tengah.

Hal tersebut yang menyebabkan Arab Saudi dan Iran sering ikut serta dalam berbagai konflik yang terjadi di Timur Tengah, mulai dari Suriah hingga Yaman.

Kekhawatiran Arab Saudi atas program nuklir Iran mulai memuncak kembali setelah AS menarik diri dari kesepakatan nuklir dunia tahun 2018 lalu dan mulai menerapkan kembali sanksi ekonomi yang ketat terhadap Iran.

Selanjutnya: Iran: Amerika tidak lagi mengontrol dunia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×