kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pyridam Farma (PYFA) Optimistis Meraih Kinerja Positif Tahun Ini


Rabu, 13 April 2022 / 07:45 WIB
Pyridam Farma (PYFA) Optimistis Meraih Kinerja Positif Tahun Ini

Reporter: Dimas Andi | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten farmasi, PT Pyridam Farma Tbk (PYFA) menjalin kerja sama dengan PT Mundipharma Healthcare Indonesia untuk memasarkan produk Betadine di Indonesia. Kerja sama ini diharapkan membawa dampak positif bagi prospek kinerja usaha PYFA di masa mendatang.

Baik PYFA dan Mundipharma telah menandatangani Perjanjian Jasa Pemasaran dan Promosi pada 4 April 2022 lalu.

Corporate Communication Manager Pyridam Farma Kezia Mareshah mengatakan, progres kerja sama antara PYFA dan Mundipharma berjalan lancar dan sesuai harapan hingga saat ini. Manajemen PYFA tidak membeberkan secara gamblang nilai kontrak kerja sama tersebut. Walau demikian, angka nilai kontrak tersebut mengacu pada biaya kompensasi yang akan dihitung berdasarkan nilai penjualan.

Baca Juga: Pyridam Farma (PYFA) Akan Pasarkan Merek Betadine di Indonesia

PYFA pun sudah mulai memasarkan produk betadine yang merek dagangnya dimiliki oleh Mundipharma mulai April ini. Alhasil, portofolio produk yang dijual oleh PYFA semakin bertambah. “Kerja sama eksklusif ini akan menjadi driver bagi perusahaan untuk terus meningkatkan kinerjanya,” jelas dia, Selasa (12/4).

Terkait kinerja, Kezia menyebut bahwa PYFA menargetkan pertumbuhan penjualan dua digit pada tahun 2022 dibandingkan tahun sebelumnya. PYFA belum merilis laporan keuangan tahun 2021. Per akhir kuartal III-2021, perusahaan ini meraih pertumbuhan penjualan hingga 108,10% (yoy) menjadi Rp 406,37 miliar.

Untuk mengangkat kinerjanya, Pyridam Farma Group akan terus berupaya mengembangkan bisnis yang ada saat ini pada divisi produk obat resep, consumer health, pyfaesthetic atau produk dermatologi dan estetika, serta divisi alat kesehatan. PYFA pun tetap aktif mengeksplorasi kerja sama strategis dengan mitra-mitra lokal maupun internasional.

 

“Kami juga terus berinovasi untuk menyediakan produk-produk innovator untuk masyarakat Indonesia,” tukas dia.

Manajemen PYFA juga belum bisa membeberkan kebutuhan nilai belanja modal atau capital expenditure (capex) di tahun 2022. Kezia menyampaikan, alokasi capex PYFA di tahun ini rencananya ditujukan untuk pembelian mesin, peralatan IT, pembaruan teknologi, dan peralatan penunjang fasilitas perusahaan. 

Adapun sumber capex PYFA direncanakan berasal dari surat utang, kas internal, dan/atau pinjaman lembaga perbankan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×