Reporter: Vina Elvira | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) atau Pupuk Kaltim optimistis pendapatan di tahun ini dapat meningkat hingga 143% dibandingkan realisasi pada tahun 2021 lalu. Optimisme itu didorong oleh capaian positif perusahaan selama paruh pertama lalu.
"Dengan mempertimbangkan kondisi pasar dan kapasitas perusahaan sendiri, prognosa pendapatan 2022 sebesar 143% lebih besar dari pendapatan tahun 2021. Di sisa tahun ini kami tetap akan fokus menciptakan kinerja yang prima dan mencetak prestasi," ungkap Direktur Utama Pupuk Kaltim, Rahmad Pribadi kepada Kontan.co.id, Kamis (29/9) lalu.
Selama semester pertama 2022, PKT telah berhasil mencatat penjualan sebanyak 1.426.257 ton Urea (91,07% dari target), 117.534 ton NPK (90,52% dari target), dan 570.264 ton Ammonia (132,72% dari target).
Baca Juga: Pupuk Kaltim Rancang Energi Pendamping Biomassa, Manfaatkan Limbah Sawit Anak Usaha
Rahmad bilang, pencapaian tersebut akan digunakan Pupuk Kaltim untuk membawa industri petrokimia Indonesia menjadi lebih maju dan berkembang dari sebelumnya.
"Tidak berpuas pada pencapaian saat ini saja, tetapi berorientasi pada pertumbuhan jangka panjang perusahaan dan keberlanjutan, dengan hilirisasi dan transformasi hijau," kata dia.
Sejumlah inisiatif pun diterapkan oleh Pupuk Kaltim dalam merespon kondisi ekonomi global serta peta perdagangan industri pupuk dan petrokimia global saat ini. Meskipun dua tahun terakhir ini kondisi perekonomian global cukup dinamis, Pupuk Kaltim disebut Rahmd tetap berupaya memanfaatkan kondisi tersebut untuk menciptakan peluang dan pertumbuhan.
Salah satunya dengan membidik negara-negara yang terkena imbas dari perang Rusia-Ukraina, seperti India, Mexico, Australia, Amerika Serikat, dan Amerika Selatan. Hal itu dijalankan dengan tetap mempertahankan pasar ekspor lain di negara Asia Tenggara dan Asia Timur.
"Pupuk Kaltim memanfaatkan keuntungan letak lokasi yang sangat strategis sehingga dapat bersaing dengan negara-negara Asia Pasific lainnya," sebutnya,
Selain itu, Pupuk Kaltim juga melakukan beberapa inisiatif strategi serta komitmen perusahaan untuk menerapkan mengimplementasikan nilai-nilai ESG dan green industry sebagai salah satu usaha untuk meningkatkan brand image perusahaan di pasar internasional.
Baca Juga: Lampaui Target, Pupuk Kaltim Bukukan Laba Rp 9 Triliun pada Semester I 2022
Rencana IPO Pupuk Kaltim
Terkait dengan rencana IPO, pihaknya menyatakan bahwa berbagai opsi pendanaan tentunya selalu dikaji bersama-sama dengan pemerintah. Maka dari itu, Pupuk Kaltim akan mempersiapkan seluruh kelengkapannya dengan baik, sehingga apapun nantinya pilihan instrumen pendanaan dapat berjalan dengan baik.
"Namun demikian, fokus Pupuk Kaltim saat ini adalah bagaimana kami dapat terus mempertahankan kinerja serta tata kelola perusahaan yang baik," tutur Rahmad.
Hal ini dibuktikan Pupuk Kaltim salah satunya lewat capaian laba tertinggi sepanjang sejarah berdirinya perusahaan, di mana PKT berhasil membukukan laba bersih (setelah pajak) senilai Rp 6,17 Triliun sepanjang tahun 2021 dan lebih dari Rp 10 triliun pada Agustus 2022.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News