kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pupuk Indonesia akan bangun sejumlah proyek baru, ini gambarannya


Senin, 05 April 2021 / 07:30 WIB
Pupuk Indonesia akan bangun sejumlah proyek baru, ini gambarannya

Reporter: Venny Suryanto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pupuk Indonesia berencana akan membangun sejumlah proyek baru guna menambah kapasitas produksi pupuk nasional. Salah satunya adalah rencana pembangunan pabrik Pusri 3B di Palembang serta proyek petrokimia di kawasan Bintuni, Papua.

Hal ini lantaran masih adanya kekurangan kapasitas produksi pupuk nasional dalam memenuhi kebutuhan seluruh pelanggan, baik sektor pangan maupun pertanian.

“Pengembangan Kawasan Bintuni ini menjadi salah satu kontribusi perusahaan dalam pengembangan Kawasan Indonesia Timur,” kata Direktur Utama Pupuk Indonesia, Bakir Pasaman dalam keterangan resminya, Minggu (4/3).

Adapun, Pupuk Indonesia juga menghadirkan inisiatif dengan meluncurkan Program Agro Solution. Program ini adalah pendampingan kepada petani baik secara on farm maupun off farm untuk memberikan jaminan input, kawalan budidaya, teknologi pertanian, jaminan pembelian hasil panen (off taker), dan asuransi.

Bakir mengatakan tujuan program ini adalah untuk meningkatkan produktivitas. Namun, peningkatan produktivitas bukan semata-mata menjadi tugas utama Pupuk Indonesia, namun harus melibatkan multi stakeholder.

Baca Juga: Kinerja industri petrokimia terus tumbuh di pandemi Covid-19

“Hal ini yang menjadi salah satu konsep program Agro Solution, yaitu dengan melibatkan banyak pihak, termasuk perbankan, asuransi, offtaker BUMN maupun swasta, serta penerintah daerah, dan petugas PPL,” jelasnya.

Selain itu, Bakir mengatakan bahwa perusahaan akan memfokuskan program Retail Management, guna memperkenalkan produk-produk non subsidi kepada petani. Hal ini lantaran tidak semua kebutuhan petani tercukupi dari pupuk subsidi, maka produk-produk retail tersebut nantinya akan menjadi kunci dalam peningkatan produktivitas pertanian nasional.

Strategi lainnya, Pupuk Indonesia juga meningkatkan digitalisasi di perusahaan yang telah berjalan dengan dengan diterapkannya pada berbagai aspek operasional perusahaan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×