kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.846.000   69.000   3,88%
  • USD/IDR 16.774   96,00   0,57%
  • IDX 6.264   296,28   4,96%
  • KOMPAS100 895   51,76   6,14%
  • LQ45 709   39,60   5,92%
  • ISSI 193   7,79   4,20%
  • IDX30 374   21,06   5,97%
  • IDXHIDIV20 453   21,44   4,96%
  • IDX80 102   5,84   6,10%
  • IDXV30 106   5,01   4,94%
  • IDXQ30 124   6,04   5,13%

Punya Likuiditas Berlebih, Ini yang Dilakukan BSI


Rabu, 09 Februari 2022 / 04:15 WIB
Punya Likuiditas Berlebih, Ini yang Dilakukan BSI

Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Punya likuiditas yang berlebih, PT Bank Syariah Indonesia Tbk memacu pembiayaan di tengah pandemi. Direktur Keuangan & Strategi Bank Syariah Indonesia (BSI) Ade Cahyo Nugroho menyatakan memiliki likuiditas yang berlimpah dengan rasio financing to deposit ratio (FDR) di level 74% di 2021. 

Lanjutnya, dengan kelebihan likuiditas ini BSI bisa memacu penyaluran pembiayaan lebih tinggi dibandingkan industri. BSI mencatatkan total penyaluran pembiayaan mencapai Rp 171,29 triliun pada 2021. 

Nilai ini naik sekitar 9,32% secara YoY dari 2020 sebesar Rp156,70 triliun. Adapun penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) terus meningkatkan pertumbuhan tabungan khususnya tabungan Wadiah.

Hingga  Desember 2021, tabungan Wadiah tumbuh signifikan yang mencapai 15,30% secara YoY atau menjadi Rp 34,10 triliun. Sementara untuk total tabungan mencapai Rp 99,37 triliun atau bertumbuh 12,84% pada kurun waktu yang sama. 

Baca Juga: Lakukan Simulasi Dampak GWM, BNI: Tidak akan Berdampak Bagi Profitabilitas Bank

Pertumbuhan tabungan tersebut berdampak kepada membaiknya biaya dana atau cost of fund yang menjadi 2,03%. Persentase tersebut menurun dibandingkan dengan Desember 2020 yang sekitar 2,68%. 

“Ke depan, strategi besarnya pembiayaan lebih agresif tapi prudent, dengan dana lebih sehat dengan fokus ke dana murah. Sehingga pertumbuhan profitabilitas baik,” paparnya pada pekan lalu. 

BSI membidik pertumbuhan DPK naik 8% yoy pada tahun ini. Sedangkan pembiayaan syariah akan dikejar naik 7% sampai dengan 7,5% di sepanjang 2022.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×