Punya banyak keuanggulan, Ajaib Sekuritas incar investor milenial

Jumat, 12 Februari 2021 / 15:30 WIB

Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ajaib Sekuritas akhir-akhir ini menjadi sorotan investor tanah air. Pasalnya, sekuritas anyar ini digadang-gadang mampu memikat investor milenial melalui sarana edukasi pasar modal serta menawarkan fee yang kompetitif.

CEO & Co-Founder Ajaib Group Anderson Sumarli mengatakan, ada sejumlah keunggulan yang dimiliki oleh perusahaannya. Pertama, Ajaib merupakan broker online pertama di Indonesia. Calon investor Ajaib dapat membuka akun dengan 100% daring (online) hanya dalam lima menit melalui aplikasi Ajaib yang tersedia di Google Play dan App Store.

Kedua, tidak ada minimal deposit untuk membuka akun saham, biaya broker Ajaib yang murah, serta akses untuk melakukan analisis teknikal dan fundamental yang mudah melalui aplikasi mobile.

Ketiga, Ajaib juga menawarkan fee yang kompetitif, yakni untuk transaksi beli serendah 0,13% dan transaksi jual 0,23%.

“Tidak ada minimal deposit untuk pembukaan akun di Ajaib, calon investor bisa mempunyai akun saham dengan modal nol rupiah dan untuk pembukaan akun proses nya 100% online,” kata dia kepada Kontan.co.id.

Anderson menambahkan, Ajaib juga fokus memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai investasi saham, terutama untuk kalangan milenial, yang dapat dilihat melalui media sosial seperti Instagram.

Perkembangan bisnis Ajaib pun cukup pesat. Anderson mengaku, sejauh ini pihaknya mencatat peningkatan jumlah transaksi ritel online lebih dari 50 kali lipat semenjak mulainya pandemi dan mengedukasi lebih dari 1 juta investor pemula.

Dia pun percaya pada kekuatan milenial di Indonesia. Anderson meyakini, milenial akan mendorong pertumbuhan pasar modal Indonesia dalam waktu dekat. “Menurut saya, edukasi sangat penting untuk memastikan generasi muda Indonesia memahami pentingnya berinvestasi sejak dini,” sambung dia.

Tahun ini, Ajaib tetap berfokus pada edukasi, oleh karena itu pihaknya tidak memasang target jumlah transaksi. “Target kami menjangkau banyak milenial untuk diedukasi mengenai investasi saham,” pungkas Anderson.