Reporter: Vina Elvira | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. BUMN Karya, PT PP (persero) Tbk (PTPP) berupaya melebarkan sayap ke ranah konstruksi global. Setelah mendapat kontrak proyek kereta di Filipina, Manajemen terus mencari peluang pembangunan infrastruktur lainnya di negara tersebut.
Sekretaris Perusahaan PTPP Bakhtiyar Efend menjelaskan bahwa pada bulan Juli lalu, PTPP bersama PT Adhi Karya Tbk (ADHI) meneken tender 2 paket proyek North-South Commuter Railway di Filipina. PTPP membentuk Joint Venture dengan ADHI, di mana porsi pekerjaan PTPP sebesar 49% atau setara Rp 3,4 triliun.
Menurut Bakhtiyar, baik PTPP maupun ADHI keduanya sudah memiliki cukup pengalaman di bidang konstruksi perkeretaapian. Kompetensi inilah yang menjadi bekal bagi perusahaan untuk merambah pengerjaan proyek konstruksi di luar negeri.
Baca Juga: Hingga Agustus, PTPP Kantongi Kontrak Baru Rp 22,5 Triliun
“Sehingga itu menjadi kompetensi kita sebagai bekal masuk ke bisnis konstruksi di luar negeri. Nilainya cukup menjanjikan total Rp 3,4 triliun hanya porsinya PTPP. Di mana, porsi ADHI 51% dan PTPP 49%, totalnya sekitar Rp 7 triliun, ungkap Bakhtiyar kepada awak media, pada Selasa (5/9) di Jakarta.
Tak hanya berhenti sampai di situ, PTPP juga melihat prospek pengerjaaan konstruksi di Filipina masih terbuka lebar. Untuk itu, pihaknya masih akan fokus menggali peluang di Filipina dan belum berencana menggarap ke negara lain.
“Filipina itu markasnya Asean Development Bank, pasti di sana cukup banyak yang kami coba gali proyek di sekitar Filipina,” tuturnya.
Selain itu, PTPP juga telah mengamankan kontrak pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) Kalimantan Timur sebanyak Rp 5,54 triliun. Dari total tersebut, ada 10 proyek yang sudah dan tengah dikerjakan PTPP.
Sejumlah proyek IKN tersebut meliputi Istana Presiden, sejumlah bangunan di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP), jalan tol, kantor sekretariat negara, serta rusun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News