kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

PTBA: Progres pembangunan PLTU Sumsel 8 telah mencapai 90%


Jumat, 01 Oktober 2021 / 12:20 WIB
PTBA: Progres pembangunan PLTU Sumsel 8 telah mencapai 90%

Reporter: Muhammad Julian | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Komitmen China  untuk menyetop pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di luar negeri tidak membuat PT Bukit Asam Tbk (PTBA) khawatir akan kelangsungan pendanaan proyek pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) mulut tambang Sumsel-8.

Sekretaris Perusahaan PTBA, Apollonius Andwie mengatakan, rencana operasi komersial dari PLTU yang merupakan bagian dari proyek listrik 35.000 megawatt (MW) itu ditargetkan pada kuartal pertama tahun depan. “Progres pembangunan PLTU Sumsel 8 telah mencapai 90% dan siap beroperasi di kuartal I 2022,” kata Apollonius kepada Kontan.co.id, Kamis (30/9).

Dalam catatan Kontan.co.id, proyek PLTU berkapasitas 2x620 megawatt (MW) ini memiliki nilai investasi senilai US$ 1,68 miliar. Kalau sudah beroperasi komersial nanti, PLTU ini diperkirakan bisa menyerap hasil produksi batubara PTBA sekitar 5,4 juta ton per tahun.

Baca Juga: Harga batubara masih membara, begini rekomendasi saham PTBA

PTBA tidak sendirian dalam menggarap PLTU yang merupakan bagian dari proyek listrik 35.000 megawatt (MW) ini. Bersama sebuah perusahaan China,  yaitu Huadian Hongkong Company Ltd, keduanya membentuk perusahaan konsorsium bernama PT Huadian Bukit Asam Power (HBAP) untuk menggarap proyek ini.

Belakangan, kelangsungan proyek-proyek PLTU China di luar negeri menjadi sorotan menyusul pernyataan Presiden China, Xi Jinping di Sidang Umum PBB.

 

Dalam sidang umum yang digelar di New York, Amerika Serikat (AS)  Selasa (21/9) lalu, Xi Jinping menegaskan negaranya tak mau lagi membangun proyek pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) batubara baru di luar negeri. Meski ia tidak merinci lebih lanjut pernyataannya, sikap yang disampaikan memicu dugaan bahwa China akan membatasi investasi PLTU batu bara di negara berkembang.

Terlepas dari perkembangan global tersebut, Apollonius memastikan bahwa sejauh Proyek PLTU Mulut Tambang Sumsel 8 tidak mengalami kendala pendanaan. “Sejauh ini tidak ada kendala dari sisi pendanaan,” tegas Apollonius.

Selanjutnya: Bukit Asam (PTBA) kantongi Rp 691,17 miliar dari penjualan saham treasury

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

×