kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Proyek MRT Jakarta Fase 3 Ditargetkan Mulai Dibangun pada Tahun 2024


Selasa, 25 Oktober 2022 / 07:50 WIB
Proyek MRT Jakarta Fase 3 Ditargetkan Mulai Dibangun pada Tahun 2024

Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi, Senin (24/10), bertemu dengan Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono di kantor Kemenhub Jakarta, pada Senin (24/10).

Hal ini untuk meningkatkan koordinasi antara Kemenhub dengan Pemprov DKI Jakarta dalam mengintegrasikan angkutan massal perkotaan. Selain itu, juga dibahas terkait upaya menciptakan ekosistem kendaraan listrik di DKI Jakarta.

“Koordinasi Kemenhub dengan Pemprov DKI Jakarta cukup penting karena transportasi Jakarta adalah role model bagi kota-kota lain dan menjadi top of mind di masyarakat dengan segala kemudahan dan kesulitannya seperti, kemacetan dan lain sebagainya,” ujar Budi Karya Sumadi, Senin (24/10).

Baca Juga: Tiga Investor Pengembangan MRT Jakarta Ditargetkan Sudah Teken MoU November Nanti

Terkait progres proyek MRT Jakarta, Menhub mengatakan saat ini sudah beroperasi fase 1 (rute HI - Lebak Bulus), dan dalam proses pembangunan fase 2 (HI-Ancol).

“Untuk fase-fase selanjutnya, pemerintah Indonesia akan membuka kerjasama dengan pihak Jepang, Korea, dan Inggris, yang akan dimulai dengan MoU di perhelatan G20,” ucap Menhub.

Dengan semakin banyaknya peminat, lanjut Menhub, maka dapat dilakukan proses tender dan bisa mendapatkan penawaran yang lebih baik karena ada kompetisi pada proyek pembangunan MRT ini.

Menhub mengatakan, saat ini tengah dilakukan studi kelayakan atau Feasibility Study (FS) proyek MRT Fase 3 (timur-barat), yang ditargetkan selesai pada tahun 2023 dan di tahun 2024 sudah mulai dibangun.

Selanjutnya, Menhub juga menyoroti terkait integrasi antar moda angkutan massal seperti: MRT, LRT, dan Bus Rapid Transit (BRT) di DKI Jakarta, yang harus terus ditingkatkan. Salah satunya yaitu dengan mengembangkan konsep transit oriented development (TOD) dan park and ride di simpul-simpul transportasi.

“Saya mendorong kolaborasi Pemprov DKI untuk membangun tempat parkir vertikal (bertingkat) simpul transportasi seperti Stasiun Manggarai, Tanah Abang, dan lainnya, untuk mengurangi kemacetan,” kata Menhub.

Kemudian, terkait implementasi kendaraan listrik di DKI Jakarta, Menhub mendorong kolaborasi Pemprov DKI, untuk menyediakan lebih banyak lagi titik-titik pengisian daya (charging station atau penggantian baterai) baik untuk kendaraan pribadi maupun transportasi publik.

Baca Juga: Kemhub Ajak Investor Korea Masuk Proyek MRT

“Kendaraan listrik menjadi perhatian bapak Presiden, oleh karenanya dengan semakin banyaknya tempat pengisian daya, maka minat masyarakat untuk pindah ke kendaraan listrik akan semakin meningkat. Apalagi pemerintah kemungkinan akan menyiapkan subsidi tahun depan, sehingga ekuilibrium/perubahan akan terjadi lebih cepat,” tutur Menhub.

Pada kesempatan yang sama, PJ Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Santoso mengatakan akan menindaklanjuti poin-poin penting yang dibahas dalam pertemuan tersebut.

“Kami akan segera menindaklanjuti poin pertemuan pengadaan park and ride seperti di Manggarai dan Tanah Abang, menambah charging station yang akan ditempatkan di beberapa gedung perkantoran, kemudian sinkronisasi pembiayaan APBD DKI Jakarta tahun 2023 terkait MRT Jakarta dan LRT Jabodebek,”jelas Heru.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×