kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Provinsi Hebei di China dalam status mode masa perang, cegah gelombang baru corona


Rabu, 06 Januari 2021 / 21:50 WIB
Provinsi Hebei di China dalam status mode masa perang, cegah gelombang baru corona

Sumber: Channel News Asia | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - SHANGHAI. Pihak berwenang China menutup jalan raya yang melewati Provinsi Hebei yang mengelilingi Kota Beijing pada Rabu (6/1) dalam upaya untuk mencegah gelombang baru virus corona.

Selain itu, melansir Channel News Asia, terminal bus jarak jauh utama di Shijiazhuang, ibu kota Hebei juga ditutup. Begitu juga dengan semua sekolah di Shijiazhuang, kota berpenduduk 11 juta sekitar 300 km Selatan Beijing, ditutup.

Desa Xiaoguozhuang yang terletak di dalam batas kota diklasifikasikan sebagai distrik "berisiko tinggi" dan ditutup. Otoritas kesehatan Shijiazhung mengatakan, 40.000 penduduk di distrik itu telah menjalani tes virus corona.

Pada Selasa (5/1), Hebei memasuki "mode masa perang" setelah melaporkan infeksi lokal pertama dalam lebih dari enam bulan terakhir. Pemerintah Provinsi Hebei akan membentuk tim investigasi untuk melacak kontak dekat dari mereka yang dinyatakan positif Covid-19.

Baca Juga: Waspada! WHO: Varian baru virus corona terdeteksi di 41 negara

Hebei menyumbang 20 dari 23 kasus baru virus corona yang ditularkan secara lokal di China pada 5 Januari, dengan lebih dari 19 infeksi terkonfirmasi di provinsi itu antara 2 Januari dan 4 Januari. 

Hebei juga menyumbang 43 dari 64 kasus asimtomatik baru, pasien yang terinfeksi virus corona tetapi belum menunjukkan gejala Covid-19.

Sementara Beijing berlomba untuk memvaksinasi jutaan orang menjelang perjalanan Tahun Baru Imlek pada bulan depan.

Meskipun infeksi baru hanya sedikit dibanding selama puncak epidemi, China terus mengambil tindakan agresif untuk mencegah gelombang baru virus yang telah menewaskan 4.634 orang di negeri tembok raksasa.

Selanjutnya: China blokir kedatangan tim WHO yang akan selidiki asal usul virus corona

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

×