Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Para pengusaha ritel optimistis, pertumbuhan bisnis ritel tahun 2021 akan lebih baik dari tahun 2020. Hal tersebut di dorong oleh sentimen positif yang telah terjadi dalam beberapa waktu terakhir mampu mendukung pertumbuhan ritel pada tahun depan.
"Pelonggaran pembatasan sosial berskala besar (PSBB) memberikan kesempatan bagi industri retail untuk memulai roda bisnis sejak kuartal III/2020, dan bila momentum ini terjaga sampai 2021 dengan kondisi covid-19 yang semakin terkendali, retail berpotensi tumbuh dengan signifikan," ungkap Direktur Utama PT Mega Perintis Tbk, FX Afat Adinata kepada kontan.co.id, Selasa (22/12).
Menurut Afat, faktor utama yang bisa mengangkat prospek ekonomi pada tahun depan ada dua yaitu, pandemi covid-19 yang semakin terkendali dan pemulihan daya beli konsumen.
"Keberadaan vaksin covid-19 akan membawa optimisme, terlepas dari berbayar atau gratis, karena membawa kepastian pengendalian pandemi covid-19," katanya.
Baca Juga: Tahun 2021, Bank Jatim targetkan kredit tumbuh 11%
Ia juga yakin kendala terkait kesiapan rantai dingin (cold chain) yang belum teruji pasti akan ada solusi meskipun perlu waktu. Menurutnya, optimisme yang muncul di masyarakat disertai disiplin 3M yakni dengan menjaga jarak, memakai masker, dan mencuci tangan menjadi faktor penting untuk pemulihan ekonomi, terutama sektor retail.
Afat melihat tahun 2021 sebagai tahun pemulihan bisnis retail yang akan membawa pertumbuhan cukup tinggi. Jadi pihaknya mempersiapkan berbagai faktor seperti produk dan sumber daya manusia, termasuk juga terus meningkatkan penjualan online
"ZONE tetap akan ada ekspansi di 2021, namun jumlah pastinya sedang dihitung," imbuh Afat.
Baca Juga: Belajar Transformasi UKM dari Korea-Jepang
Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) juga optimistis pertumbuhan bisnis ritel tahun 2021 akan lebih baik dari tahun 2020. Apalagi setelah masuknya vaksin dan dipergunakan di masyarakat.
"Sektor retail berharap bisa tumbuh di angka 4-4,5% dapat terjadi di 2021,” ujar Ketua Umum Aprindo Roy N Mandey.
Selain itu, Ia berharap, sentimen positif yang telah terjadi dalam beberapa waktu terakhir mampu mendukung pertumbuhan ritel pada tahun depan. Kendati demikian, Ia mengaku pertumbuhan tersebut diyakini belum bisa menyamai capaian pertumbuhan yang terjadi sebelum pandemi covid-19.
Selanjutnya: Respons Kalbe Farma (KLBF) terkait rumor IPO Sanghiang Perkasa
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News