kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Proses vaksinasi Covid-19 akan memakan waktu 8-9 bulan


Selasa, 01 Desember 2020 / 10:11 WIB
Proses vaksinasi Covid-19 akan memakan waktu 8-9 bulan

Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Proses vaksinasi Covid-19 di Indonesia akan memerlukan waktu sekitar delapan hingga sembilan bulan. Hal tersebut diungkapkan oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir. 

Menurut Erick Thohir, pencapaian itu bisa terlaksana jika proses vaksinasi Covid-19 BUMN bekerjasama dengan pihak swasta.

“Tapi kalau kita bersama swasta menjadi 13 juta, Insya Allah vaksinasi bisa berjalan 8 sampai 9 bulan. Ini contoh konkret kenapa kita tidak mau menjadi menara gading,” ujar Erick saat rapat dengan Komisi VI DPR RI, Senin (30/11/2020). 

Erick Thohir menambahkan, saat ini fasilitas kesehatan yang dimiliki BUMN hanya mampu melakukan vaksinasi sebanyak 2,3 juta dalam tiap satu bulannya. Jika hanya mengandalkan fasilitas tersebut, maka proses vaksinasi Covid-19 akan berjalan lama. 

“Kita tidak mungkin melakukan vaksinasi karena ini ditugaskan negara BUMN saja. Akhirnya yang rugi masyarakat, kenapa? kalau penugasannya 75 juta, kita bisa memvaksin dengan foot print kita sebulan 2 juta, sampai kapan,” kata mantan bos Inter Milan itu. 

Baca Juga: Vaksin Covid-19 mandiri hanya diperuntukkan untuk warga usia 18 sampai 59 tahun saja

Atas dasar itu, lanjut Erick, perlu menggandeng pihak swasta untuk melakukan vaksinasi ini. Dengan begitu, proses vaksinasi Covid-19 untuk masyarakat Indonesia bisa berjalan cepat. 

“Foot print swasta dengan RS dan kliniknya bisa 11 juta. Ini yang harus kita sinergikan,” imbuh Erick.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Erick Thohir Prediksi Proses Vaksinasi Covid-19 Memakan Waktu Hingga 9 Bulan"
Penulis : Akhdi Martin Pratama
Editor : Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Selanjutnya: Indonesia tidak pilih vaksin Covid-19 Pfizer dan Moderna, ini penjelasan menteri BUMN

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×