Sumber: Al Jazeera | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan proses daftar penggunaan darurat untuk vaksin Sputnik V COVID-19 Rusia ditunda sambil menunggu beberapa data dan prosedur hukum yang hilang, yang diharapkan badan PBB akan “segera diselesaikan”.
“Kami bekerja hampir setiap hari dengan kementerian kesehatan di Rusia untuk mengatasi masalah yang tersisa yang harus dipenuhi oleh Dana Investasi Langsung Rusia,” Mariangela Simao, asisten direktur jenderal WHO untuk akses ke obat-obatan dan produk kesehatan, mengatakan pada Rabu.
Simao mengatakan bahwa segera setelah kesepakatan tercapai, WHO akan membuka kembali kasus tersebut dan menilai data yang diajukan, meskipun "masih tidak lengkap" dan melanjutkan inspeksi lokasi manufaktur di Rusia. “Semua pengajuan yang kami miliki, ditangani dengan cara yang sama,” katanya dan tidak merinci batas waktu kapan proses pencatatan dapat diselesaikan.
Baca Juga: Vladimir Putin batuk-batuk, dia bilang jangan khawatir
Menteri Kesehatan Rusia Mikhail Murashko awal bulan ini mengatakan bahwa semua hambatan untuk mendaftarkan vaksin ke WHO telah diselesaikan dan hanya beberapa dokumen yang harus diselesaikan.
Di Rusia, penerimaan vaksin berjalan lambat, dengan banyak alasan ketidakpercayaan terhadap pihak berwenang dan ketakutan akan produk medis baru. Hanya 33 persen di Rusia yang divaksinasi lengkap.
Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan pada hari Selasa bahwa Rusia perlu mempercepat kampanye vaksinasi terhadap COVID-19 ketika negara itu mencatat 973 kematian terkait virus corona pada hari Selasa, jumlah korban satu hari tertinggi sejak dimulainya pandemi.
Secara total, Rusia telah mencatat lebih dari 7,7 juta kasus dan lebih dari 426.000 kematian.
Selanjutnya: Zifivax menjadi vaksin Covid-19 kesepuluh yang menerima izin penggunaan di Indonesia
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News