Reporter: Filemon Agung | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produksi alat berat diproyeksi naik di tahun depan. Hal ini sejalan dengan kenaikan sejumlah harga komoditas yang akhirnya turut mengerek permintaan alat berat di dalam negeri.
Ketua Umum Himpunan Industri Alat Berat Indonesia (Hinabi) Jamalludin mengungkapkan, dampak paling terasa khususnya untuk sektor pertambangan.
Hinabi pun optimistis, akan terjadi peningkatan produksi untuk tahun 2022 mendatang. "(Untuk tahun) 2022 target Hinabi, produksi alat berat di kisaran 8000 unit, kurang lebih sama dengan 2018," kata Jamalludin kepada Kontan.co.id, Minggu (5/12).
Dia melanjutkan, kenaikan harga komoditas yang terjadi belakangan ini pun turut membuat target untuk tahun ini bisa tercapai.
Baca Juga: Hexindo Adiperkasa (HEXA) optimistis penjualan alat berat tumbuh signifikan
Asal tahu saja, hingga kuartal III 2021, produksi alat berat mencapai 4.584 unit dari target 6.000 unit di tahun ini.
"Kami masih fokus pemenuhan (sektor) mining, sektor lain kira-kira stabil (permintaannya)," jelas Jamalludin.
Merujuk catatan Kontan.co.id, produksi alat berat pada 2017 mencapai 5.609 unit, kemudian mencapai 7.981 unit pada 2018. Selanjutnya, produksi alat berat di tahun 2019 mencapai 6.060 unit dan sebanyak 3.427 unit pada 2020.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News