kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45924,10   -7,25   -0.78%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Produk Fesyen dan Kosmetik Paling Banyak Diperjualbelikan di Harbolnas 12.12


Kamis, 30 Desember 2021 / 06:35 WIB
Produk Fesyen dan Kosmetik Paling Banyak Diperjualbelikan di Harbolnas 12.12

Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. NielsenIQ, lembaga yang mengadakan survei transaksi belanja daring selama festival Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) 12.12 tahun 2021 mengungkapkan produk fesyen, kosmetik, dan perawatan pribadi menjadi produk yang paling banyak diperjualbelikan pada ajang Harbolnas 12.12.

NielsenIQ juga mencatat volume transaksi selama Harbolnas meningkat 7,4 kali dibandingkan dengan penjualan rata-rata pada hari biasa.

"Dari estimasi kami, penjualan pada 2021 mencapai Rp18,1 triliun, naik sekitar Rp6,5 triliun daripada 2020,” kata Director NielsenIQ Rusdy Sumantri dalam konferensi pers secara virtual, Rabu (29/12/2021).

Ia melanjutkan, Harbolnas 12.12 tahun ini mengalami kenaikan pesat dibandingkan dengan tahun lalu. Hal ini tercetak dari nilai transaksi yang menembus Rp18,1 triliun atau naik 56% dari realisasi Harbolnas 2020 sebesar Rp11,6 triliun.

Baca Juga: IdEA: Transaksi Produk Lokal di Ajang Harbolnas 2021 Mencapai Rp 8,5 Triliun

"Penjualan produk lokal memberi kontribusi sampai 47% dari total nilai transaksi dengan nilai Rp8,5 triliun. Nilai transaksi produk lokal memperlihatkan meningkat Rp2,9 triliun dibandingkan dengan tahun lalu. Persentase kenaikan nasional 56%, sementara untuk produk lokal naik 52%,” tuturnya.

Rusdy mengemukakan pertumbuhan transaksi di Pulau Jawa menjadi motor utama dengan kenaikan mencapai 73% dibandingkan dengan 2020. Di sisi lain, total penjualan di luar Pulau Jawa tumbuh 38% selama festival Harbolnas. Adapun penjualan produk lokal di Pulau Jawa memperlihatkan kenaikan sebesar 55%, sementara transaksi produk lokal di luar Pulau Jawa naik 42%.

Rusdy mengemukakan kenaikan signifikan transaksi Harbolnas dipengaruhi oleh sejumlah faktor. Pembatasan mobilitas selama pandemi 2 tahun terakhir telah mendorong peningkatan jumlah pengguna internet untuk mendukung aktivitas, termasuk dalam berbelanja.

“Jumlah online shopper naik sampai 88% dari 2020 ke 2021, ini membuat perilaku konsumen juga berubah. Artinya e-commerce akan jadi kanal baru berbelanja ke depan selain toko fisik,” tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Terpopuler
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

×