Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produk asuransi tradisional dari asuransi jiwa nampaknya masih menarik untuk diminati oleh masyarakat di tengah pandemi. Hal tersebut tercermin dari beberapa perusahaan asuransi yang mengaku produk tersebut masih mendominasi dibandingkan produk asuransi lain, seperti unit link.
Berdasarkan data OJK, tidak jauh berbeda dengan unit link, premi asuransi tradisional juga menunjukkan peningkatan selama tahun 2021. Hingga kuartal III/2021 tumbuh 15,7% YoY menjadi Rp 56,04 triliun dari sebelumnya Rp 48,43 triliun di 2020. Sementara untuk produk unit link, masih bertumbuh dari Rp 85,57 triliun di 2020 menjadi Rp 93,31 triliun di kuartal III/2021 atau alami pertumbuhan sebesar 9%.
Seperti salah satu pemain asuransi BNI Life mengaku, di tahun 2021 premi produk tradisional tumbuh sebesar 9% menjadi sebesar Rp 3,03 triliun. Sementara di tahun ini perusahaan menargetkan premi tradisional sebesar Rp 2,9 triliun.
"Di tahun 2022 perusahaan masih berfokus pada meningkatkan penjualan produk unit link premi reguler, sehingga target pertumbuhan premi lebih fokus kepada pertumbuhan produk unit link," kata GM of Corsec, Legal & Corcomm BNI Life Arry Herwindo kepada kontan.co.id, Jumat (28/1).
Baca Juga: OJK Menyampaikan Beberapa Aspek Penguatan Regulasi Terkait Produk Unit Link
Hingga saat ini, produk tradisional yang menjadi andalan BNI Life, yaitu BNI Life Hy-End Pro, BNI Life Steady Protection Plus, BNI Life Solusi Abadi Plus dan BNI Life Solusi Pintar. Kami berharap produk ini akan membantu meningkatkan penjualan di tahun ini.
"Untuk mencapai target pendapatan premi yang telah ditetapkan, kami memiliki beberapa strategi diantaranya, melakukan bundling produk asuransi dengan produk bank, mempersiapkan marketing program yang menarik, fokus penetrasi dengan melakukan segmentasi nasabah upper mass ke atas, dan melakukan cross selling kepada nasabah eksisting," jelas Arry.
Sementara itu, Generali Indonesia mengaku, hingga Q3/2021 produk asuransi tradisional hampir memberikan kontribusi yang sama besarnya dengan produk unit link, yakni sebesar 49%.
"Tentu di tahun ini, kami berharap kontribusinya akan terus tumbuh mengingat berbagai kemudahan untuk memiliki produk ini secara online dengan ALIVE. Karena kami di Generali memiliki solusi komprehensif baik produk unit link maupun tradisional yang didistribusikan melalui seluruh kanal pemasaran. Hal isi sesuai dengan strategi untuk menyesuaikan dengan kebutuhan dan preferensi nasabah dalam memilih perlindungan yang sesuai," ungkap Vivin Arbianti Gautama selaku Chief Marketing & Customer Officer Generali.
Baca Juga: Ini Bocoran Poin-Poin Penting dalam Regulasi Baru Produk Unit Link
Asal tahu saja, produk tradisional yang menjadi andalan Generali saat ini adalah ALIVE Powered by Generali. ALIVE powered by Generali memberikan proteksi jiwa selama 10 tahun dan fitur unggulan yaitu 110% pengembalian dari dana yang disimpan untuk rencana apapun di masa depan jika tidak terjadi klaim, premipun terjangkau sesuai usia.
Menurutnya, untuk tren produk tradisional itu sendiri memiliki kecenderungan yang akan terus tumbuh tahun ini. Seiring bertumbuhnya digital behavior konsumen, khususnya kalangan millenials yang semakin terakselerasi selama pandemi, satu yang baru diperkenalkan adalah ALIVE yang dipasarkan secara online.
"ALIVE mampu memberikan proteksi sepanjang 10 tahun dengan premi terjangkau, dan memiliki fitur 110% premi kembali saat tidak terjadi klaim. Ini merupakan alternatif produk yang akan memiliki banyak peminatnya di tahun ini," katanya.
Vivin menyampaikan, di tengah kondisi saat ini yang sudah serba digital dan berbagai kemudahan yang melekat di dalamnya, pihaknya fokus memasarkan produk ini secara online.
"Karena cakupan online itu sendiri juga cenderung luas dan bisa dijangkau oleh berbagai range usia. Selain itu, produk ini sangat mudah dimengerti sehingga juga bisa menjangkau ke segmen ekonomi yang lebih luas lagi," ucap Vivin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News