Reporter: Vina Elvira | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Prima Cakrawala Abadi Tbk (PCAR) akan mulai kembali mengoperasikan salah satu pabrik mereka yang berlokasi di Indramayu. Langkah ini disebut-sebut dapat memberikan kontribusi yang positif terhadap kinerja perusahaan di tahun ini.
Sekretaris Perusahaan Prima Cakrawala Abadi, Baradian Ferry berujar, PCAR sudah mendapatkan kontrak kerja sama dengan salah satu importir terbesar di Amerika Serikat (AS). Sehingga permintaan produk yang dihasilkan dari pabrik Indramayu dapat terjamin.
"Upaya perseroan untuk menggenjot pendapatan di tahun ini adalah dengan mengoperasionalkan kembali Pabrik yang berlokasi di Indramayu," ujar Baradian saat dihubungi Kontan.co.id, Jumat (25/6).
Baradian tidak memerinci lebih lanjut berapa tepatnya nilai kontrak yang dipegang dari hasil kerja sama dengan importir asal AS tersebut. Namun berdasarkan catatan Kontan.co.id, setelah beroperasi, pabrik Indramayu ini disebut akan memiliki kapasitas produksi sebesar 45-60 ton per bulan, naik dari kapasitas semula yang sebesar 37,5 ton per bulan.
Baca Juga: Prima Cakrawala Abadi (PCAR) targetkan penjualan hingga Rp 200 miliar di tahun ini
Adapun hingga saat ini, Pabrik Indramayu tersebut tengah dalam tahap penyelesaian renovasi guna menyesuaikan dengan standar yang diminta oleh mitra pengelola.
Selain itu, langkah lain yang diambil PCAR untuk dapat menggenjot penjualan di tahun ini adalah dengan meningkatkan volume produksi dan juga penjualan dari pabrik mereka yang berlokasi di Makassar serta meningkatkan pasar untuk produk ikan beku.
"Serta memperluas jaringan pemasok bahan baku untuk Pabrik di Sulawesi. Selain itu manajemen juga akan mencoba mencari opportunity baru untuk meningkatkan pasar produk ikan beku yang baru dijalankan Perseroan di tahun 2020.
Lebih lanjut, dia menambahkan, sampai saat ini produk ikan beku mereka telah dipasok ke beberapa pelanggan dari Taiwan dan Tiongkok melalui agen di Indonesia. Ke depannya, perusahaan ini berencana untuk penetrasi ke pasar Timur Tengah dan Australia yang disebut memiliki potensi cukup menjanjikan.
Sebagaimana diketahui, sebagian besar pendapatan PCAR masih ditopang oleh pasar ekspor. Yang mana, di tahun ini kontribusi ekspor diperkirakan bisa mencapai 95% dari total pendapatan perusahaan. Dengan berbagai langkah yang diambil, PCAR pun optimistis dan menargetkan penjualan sebesar Rp 190 miliar hingga Rp 200 miliar dengan target laba bersih 1% dari realisasi penjualan di tahun 2021.
"Manajemen berharap tahun 2021 ini akan lebih baik dibandingkan dengan tahun sebelumnya di mana sudah banyak negara-negara di luar negeri yang masyarakatnya sudah bisa beraktivitas kembali normal," pungkasnya.
Sebagai gambaran, di tahun lalu PCAR membukukan penjualan neto sebesar Rp 46,60 miliar. Torehan tersebut 25,69% secara tahunan atau yoy dari realisasi di tahun 2019 yang mencapai Rp 62,72 miliar.
Sedangkan dari sisi bottom line, PCAR tercatat masih menanggung kerugian di tahun lalu. Mengutip laporan keuangan perusahaan, rugi tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk alias rugi bersih PCAR di tahun 2020 sebesar Rp 15,94 miliar, atau meningkat 55,49% yoy dari kerugian di tahun 2019 senilai Rp 10,25 miliar.
Selanjutnya: Prima Cakrawala Abadi (PCAR) menargetkan penjualan 1,1 juta kaleng rajungan tahun ini
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News