kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Presiden Xi sebut hubungan China dan Vietnam berada di titik awal sejarah baru


Rabu, 10 Februari 2021 / 02:10 WIB
Presiden Xi sebut hubungan China dan Vietnam berada di titik awal sejarah baru

Sumber: Global Times,Reuters | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - BEIJING. Presiden China Xi Jinping mengatakan, hubungan China dan Vietnam berada di titik awal sejarah baru. China bersedia bekerja dengan Vietnam untuk mendorong perkembangan hubungan bilateral yang stabil dan langgeng.

Melansir Global Times, Xi membuat pernyataan tersebut selama percakapan telepon dengan Presiden Vietnam Nguyen Phu Trong, yang juga mendapat Sekretaris Jenderal Komite Sentral Partai Komunis Vietnam, pada Senin (8/2).

"China siap untuk bergabung dengan Vietnam untuk memperkuat komunikasi strategis, meningkatkan rasa saling percaya di bidang politik,," kata Xi yang juga menjabat Sekretaris Jenderal Partai Komunis China.

"Dan, mempertahankan peran bimbingan politik juga komunikasi yang erat antara kepemimpinan kedua pihak," ujar Xi.

Hubungan China dan Vietnam sejatinya tidak terlalu harmonis. Ini menyusul sengketa kedua negara atas Kepualauan Paracel yang berada di Laut China Selatan. China menyebutnya dengan nama Kepulauan Xisha.

Baca Juga: Di Laut China Selatan, 2 kelompok serang kapal induk AS kembali gelar latihan perang

Situasi sempat memanas lantaran China tahun lalu beberapa kali menggelar latihan militer di dekat Kepulauan Paracel. Pada Agustus 2020, Vietnam menyatakan, kehadiran pembom China di Kepulauan Paracel "membahayakan perdamaian".

Lalu pada Oktober tahun lalu, Vietnam mengatakan, latihan militer yang China lakukan saat itu di Laut China Selatan, termasuk dekat Kepulauan Paracel bisa mempersulit upaya untuk memulai kembali pembicaraan tentang etika perilaku (COC).

"Dimulainya kembali perundingan COC setelah jeda cukup lama karena pandemi menjadi prioritas negara-negara ASEAN dan China," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Vietnam Le Thi Thu Hang, Oktober lalu, seperti dikutip Reuters.

Vietnam, menurut Hang, menjadikan perundingan tersebut sebagai prioritas dan "berharap menyelesaikan COC dengan cara yang efektif dan komprehensif", sejalan dengan hukum internasional.

Namun, Hang menambahkan, Vietnam menuntut China menghormati kedaulatannya dan tidak mengulangi latihan semacam itu di Kepulauan Paracel.

Selanjutnya: Di Laut China Selatan, China bangun anjungan migas yang diklaim terbesar di dunia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×