kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Presiden Duterte larang anak-anak Filipina keluar rumah, ini alasannya


Rabu, 27 Januari 2021 / 01:05 WIB
Presiden Duterte larang anak-anak Filipina keluar rumah, ini alasannya

Sumber: Channel News Asia | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - MANILA. Presiden Filipina Rodrigo Duterte memberlakukan kembali larangan anak-anak berusia 10 hingga 14 tahun keluar rumah, meminta mereka untuk menonton TV sebagai gantinya, guna memerangi wabah virus corona baru.

Perintah tinggal di rumah untuk semua anak dan orangtua telah berlaku di sebagian besar Filipina, sejak pandemi virus corona bergulir. Bahkan, ketika ekonomi dibuka kembali setelah penguncian dan pembatasan yang sangat ketat.

"Kembalilah ke rumah Anda, dan selain itu lebih baik menonton TV. Mereka dapat merekatkan perhatian mereka ke TV sepanjang hari," kata Duterte, Senin (25/1) malam, seperti dikutip Channel News Asia.

Jumat (22/1) pekan lalu, Satuan Tugas Penanganan Covid-19 mengumumkan, anak-anak berusia 10 hingga 14 tahun boleh keluar lagi mulai Februari nanti.

Baca Juga: Apa yang terjadi pada orang yang tertular virus corona? Begini kata WHO

Warga kota Manila

Membantu mendorong konsumsi

Tetapi, Duterte membatalkan keputusan itu pada Senin (25/1) malam. Dia tidak ingin mengambil risiko anak-anak muda tertular varian baru virus corona asal Inggris yang lebih menular, yang sejauh ini telah menginfeksi 17 orang di Filipina, termasuk tiga anak.

"Saya hanya takut karena jenis baru (viruc corona) ini menyerang anak-anak," ujarnya.

Hanya beberapa jam sebelum Duterte berbicara, Menteri Perdagangan Filipina Ramon Lopez menyebutkan, mengizinkan anak-anak keluar lagi akan membantu mendorong konsumsi masyarakat dan menghidupkan kembali bisnis.

Menteri Perencanaan Sosial Ekonomi Filipina Karl Kendrick Chua menyatakan pada bulan ini, 50% ekonomi didorong oleh "kegiatan keluarga", dan tanpa mereka perekonomian tidak bisa pulih.

Saat ini, jumlah kasus virus corona lebih dari setengah juta di Filipina, tertinggi kedua di Asia Tenggara. Dan, Pemerintahan Duterte dikritik karena lambat dalam pengadaan vaksin Covid-19.

Selanjutnya: WHO: Minggu ini, kami perkirakan kasus corona global mencapai 100 juta

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

×